Mendefenisikan sukses adalah pekerjaan yang sulit. Tidak mungkin semua orang sepakat, bahkan jika didiskusikan berhari-hari pun tidak akan selesai. Pengembang real estate, Donald Trump berkata;”Ukuran sukses sebenarnya adalah seberapa bahagia anda.”Namun pencaharian kebahagiaan secara terus menerus merupakan alasan utama mengapa orang banyak merasa sengsara. Banyak orang percaya bahwa jika mereka banyak mengumpulkan uang, mereka akan sukses. Namun kenyataannya kekayaan tidak membawa kepuasan atau kesuksesan.
Menurut Jhon Maxwell sukses sejati adalah sebuah perjalanan yang harus ditempuh sepanjang hidup. Sukses tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai uang atau bakat tertentu, sukses juga tidak tergantung padapengalaman mistik. Sukses tersedia bagi siapa saja yang mau belajar beberapa prinsip praktis dan mengikutinya setiap hari. MenurutJhon, ada tiga kunci sukses : 1)Mengetahui tujuan hidup anda; 2)Menumbuhkan potensi anda semaksimal mungkin; 3)Menaburkan benih yang bermanfaat bagi orang lain.
Modal Dengkul
Di Indonesia ada istilah yang sering mempunyai konotasi negatif dan menjadi bahan olok-olok serta sinisme masyarakat yaitu modal dengkul. Padahal bila modal dengkul itu diartikan sebagai modal keringat atau modal seadanya, ada yang mengatakan mulai dengan kecil-kecilan, maka I merupakan sumber daya yang penting.
Lingkungan yang Memaksa
Ada anggapan bahwa lingkungan yang merupakan ancaman, paksaan dan bahaya yng terus menerus membuat manusia menjadi jauh berkemampuan; segala akalnya menjadi jauh lebih hidup; segala pikirannya menjadi lebih tergugah.
Inilah resep yang harus ditiru oleh wirausaha yang ingin sukses bisnis modal dengkul. Selain maju terus, tidak ada titik kembali karena pada titik terbawah keadaan tidak bisa lebih buruk lagi.
Selamat Datang di Dunia Bisnis
Sebagian besar pemuda, apalagi lulusan perguruan tinggi, berpikiran bahwa menjadi pedagang adalah pilihan paling akhir ketika sudah tidak ditemukan lagi lembaga pemerintahan atau perusahaan yang mau menampung mereka untuk bekerja.
Walaupun sudah ada industri, sebagian besar penduduk indonesia masih hidup sebagai petani sehingga pola pikir agraris pun masih sangat kental mewarnai kehidupan masyarakat. Petani cenderung tidak ingin mengambil resiko. Lahan pertanian yang terus menyempit digarapnya secara hati-hati agar mampu memberikan hasil panen buat kehidupan keluarga.
Dibutuhkan Seorang Pelopor
Pada tahun 80-an, muncul nama DR.Suparman Sumahamijaya. Beliau menawarkan gagasan untuk membangun masa depan yang gemilang dengan jalan pendidikan dan pengembangan kepribadian unggul (kewiraswastaan). Ia menawarkan, kalau seseorang ingin merdeka, maju, kaya, dan berhasil jadilah wirausaha.
Shibusawa Eiichi adalah orang yang membangun bisnis Jepang. Shibusawa memainkan peranan utama dalam membentuk perekonomian negara. Salah satu kemashurannya adalah citranya sebagai leluhur Dai-Ichi Kangyo Bank, yaitu sebuah bank yang total asetnya paling tinggi diantara bank-bank yang ada di dunia sekarang ini.
Shibusawa lahir dan dibesarkan di ladang pertanian. Ayahnya adalah seorang petani sekaligus pengusaha. Eiichi tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, namun sejak umur enam tahun dia mendapatkan pengajaran ayahnya yang kemudian tugas pengajarannya di ambilalih saudara sepupunya yang bernama Odaka Ranko. Sambil belajar, Eiichi mendapat pelatihan keras karena dilibatkan juga dalam urusan keluarga. Dan karena ia dapat menangkap pelajaran dengan cepat, maka ia menunjukkan kematangan yang terlampau dini dalam memahami persoalan bisnis. Pada usia tiga belas tahun, ia sudah mampu transaksi bisnis, membeli sendiri nilai mentah.
Shibusawa berhenti dari dunia pemerintahan pada tahun 1873 dan berkarier dalam bisnis, denagn pernyataan yang keras :”Jika engkau seorang yang berkemampuan jadilah pedagang, namun jika engkau mutunya setengah-setengah jadilah pegawai.”Sejak saat itu ia mencurahkan tenaganya untuk peningkatkan mutu para usahawan dan menumbuhkan kesadaran bertanggung jawab sosial dan kesadaran internasional diantara mereka.
Di Indonesia kepekaan untuk menjadi wirausaha harus ditumbuhkan sejak Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi. Di Sekolah Dasar sudah diberikan mata pelajaran prakarya bermacam ragam, dilanjutkan di Sekolah Menengah. Pengertian pendidikan keterampilanmasih dipusatkan pada kemampuan membuat sesuatu, berproduksi sesuatu, dan menciptakan sesuatu. Itulah prasyarat yang harus dilakukan agar di Indonesia tumbuh wirausaha-wirausaha yang handal. Sekolah-sekolah etika populer itulah yang mengajarkan: disiplin keras, bekerja dengan rajin, hemat adalah tuntutan mutlak, kemalasan dan pemborosan adalah sia-sia. Inilah dasar-dasar kepribadian yang diperlukan untuk menjadi wirausaha tangguh.
Menjadi Wirausaha
Menurut McClelland ada ciri-ciri pokok kewirausahaan :
• Perilaku kewirausahaan
o Memiliki resiko-resiko yang tidak terlalu besar sebagai akibat dari keahlian, bukan karena kebetulan.
o Kegiatan yang penuh semangat dan berdaya cipta.
o Tanggung jawab pribadi.
o Pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran hasil.
• Minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai akibat dari martabat dan sikap beresiko mereka.
Pengambilan Resiko
Dunia bisnis mengandung banyak unsur yang tidak dapat atau dikendalikan. Menjual barang dipasar yang relatif bebas itu tidak gampang. Seorang wirausaha harus dapat meramal sikap para pembeli, namun yang dapat dilakukan hanya memperkecil ketidakpastian. Singkatnya peranan kewirausahaan meliputi pengambilan keputusan-keputusan dalam keadaan yang tidak pasti.
Pengambilan resiko dalam bisnis jelas berbeda dengan pengambilan resiko dalam perjudian. Secara analitis perbedaan itu sangat penting.Para penjudi tidak memiliki kendali terhadap hasil kegiatan mereka,kecuali jika mereka berbuat curang. Sedangkan seorang wirausaha dapat mempengaruhi melalui tindakannya, apakah keputusan yang diambilnya pada akhirnya akan berhasil atau gagal.
Kegiatan yang Penuh Semangat dan Berdaya Cipta atau Inovasi
Para wirausaha sering kali digambarkan sebagai orang yang bekerja keras. Apakah bekerja yang lebih lama itu meruypakan bagian yang terpenting dari semua orang yang berhasil? Beberapa penulis berpendapat bahwa permasalahan dan stres yang disebabkan yang ketidakpastian situasi bisnis memaksa para wirausaha bekerja lebih keras daripada orang-orang yang mengerjakan pekerjaan lainnya.
Menurut Drucker, inovasi adalah alat spesifik kewirausahaan. Inovasi adalah tindakan yang memberi sumber daya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Tidak sesuatu apapun yang menjadi sumber daya sampai orang menemukan manfaat dari sesuatu yang terdapat di alam,sehingga memberinya nilai ekonomis.
Tanggung Jawab Pribadi
Beberapa orang menganggap bahwa seorang wirausaha adalah orang pada akhirnya bertanggung jawab atas pengambilan keputusan secara pribadi, karena itu bagi seorang wirausaha, mereka sendirilah yang harus menerima penghargaan atas keberhasilanmaupun tumpuan kesalahan jika mengalami kegagalan. Sampai tingkat tertentu keberhasilan sebagai seorang wirausaha bergantung pada kesediaan dirinya untuk bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri.
Pengetahuan tentang Hasil-Hasil Keputusan
Seorang wirausaha biasanya memiliki pengetahuan apakah ia telah mengambil keputusan yang tepat atau tidak. Ukuran keberhasilan itu berwujud: Laba, laju pertumbuhan dan sebagainya.
Perwatakan Pribadi Para Wirausaha
Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang di perlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu. Watak-watak yang seharusnya dimiliki dan dikembangkan jika ingin menjadi wirausaha yaitu besar kemungkinannya bahwa wirausaha yang anda temui akan mendapatkan angka tinggi untuk kebanyakan sifat-sifat ini, seperti kepercayaan pada diri sendiri, kemampuan mengambil resiko, keinginan untuk mencapai sesuatu, dan keinginan untuk tidak bergantung pada orang lain.
•
Integritas
Diperlukan – orang yang berwatak?
Di setiap jabatan, setiap pekerjaan, orang yang berwatak itulah yang diperlukan. Karena orang yang demikian itu tidak mungkin ikut-ikutan dengan banyak orang, ia punya keberanian dan keyakinan yang kuat. Ia berani mengatakan “Ya”, tetapi juga berani mengatakan”Tidak”.
Dari sebuah laporan yng disampaikan oleh seorang arsitek bernama Charles Schreiber dalam bukunya Live and Be Free Thru Psycho-Cybernetics; kita mendapat kesimpulan yang berharga yaitu pendidikan formalmelalui sekolah dari sekolah dasar sampai universitas hanyalah akan membentuk 15% dari seluruh masa depan kita; sedangkan yang 85% dari masa depan kita akan sangat ditentukan oleh nilai-nilai kepribadian yang kita miliki.
Nilai-nilai kepribadian itu terutama adalah integritas diri. Integritas di defenisikan dalam Websters New Universal Unabridged Dictionari sebagai kepatuhan kepada prinsip moral dan etika; kekuatan karakter moral; dan kejujuran. Integritas adalah kualitas yang paling dibutuhkan untuk keberhasilan dalam bisnis.
Manfaat Integritas : Kepercayaan
Di dalam bisnis, terutama bisnisn modal dengkul kepercayaan adalah modal utama. Tanpa kepercayaan anda tidak tidak memiliki apa-apa. Kepercayaan aadlah factor terpenting dari hubungan pribadi maupun profesional. Kepercayaan adalah kunci, karena itu anda harus mambuktikan bahwa diri anda layak dipercaya. Itulh yang membuat integritas begitu penting karena inti integritasmemungkinkan orang lain mempercayai
anda. Dr.Rhenald Kasli dalam sebuah pengantar buku yang berjudul: 50 Usahawan Tahan Banting, Kiat Sukses di Masa Krisis, yang di tulis Burhanuddin Abe, menjelaskan mengapoa seorang pengusaha berhasil mencapai sukses, tak lain karena adanya syarat pertama yang berupa reputasi yang sering disebut citra atau nama baik.
Karena itu reputasi sangat berharga.
Integritas adalah Pekerjaan dari Dalam Batin
Perhatikan tiga kebenaran berikut ini mengenai integritas yang berlawanan dengan cara berfikir yang lazim :
1. Integritas tidak ditentukan oleh keadaan
Dua orang dapat tumbuh dan berkembang di lingkunagn yang sama. Bahkan dalam rumah tangga yang sama, namun bisa saja yang satu memiliki integritas ,dan yang satu tidak. Akhirnya orang itu harus bertanggung jawab terhdap pilihannya, tanggung jawab karakter anda ibarat sebuah cemin yang bertanggung jawab atas penampilan anda. Apa yang anda lakukan mencerminkan siapa anda.
2. Integritas tidak didasarkan pada ijazah
Karakter timbul dari dalam diri kita, tetapi orang dinilai tidak berdasarkan siapa mereka, melainkan ajazah atau gelar maupun jabatan yang sudah diperoleh, terlepas dari sifat dan karakter mereka. Akan tetapi ijazah tidak pernah dapat mencapai apa yang dapat diraih oleh karakter. Tidak ada title, gelar, jabatan, pangkat, hadiah atau surat kepercayaan lain yang dapat menggantikan integritas dasar yang jujur dalam hal meraih kepercayaan dari orang lain.
3. Integritas tidak boleh disamakan dengan reputasi
Sebagian orang keliru menekankan pentingnya reputasi atau citra. Dengarkan yang William Hersey Davis katakana tentang perbedaan karakter dan cerminannyayaitu reputasi: Lingkungan tempat Anda hidup menentukan reputasi Anda, kebenaran yang Anda yakini menentukan karakter Anda.
Menurut Jhon C. Maxwell dan Jim Dornan babarapa cara untuk mengembangkan kualitas integritas yang perlu untuk dilakukan sehari-hari :
a. Teladankan karakter yang konsisten
b. Gunakan komuniksi yang jujur
c. Hargai keterusterangan
d. Teladankan kerendahan hati
e. Perlihatkan dukungan kepada orang lain
f. Penuhi janji anda
g. Miliki sikap melayani]
h. Doronglah partisipasi dua arah dengan orang yang anda pengaruhi
Berpikir Positif
Pikiran adalah sesuatu kekuatan yang jika disertai tujuan yang jelas, kemauan yang menyala-nyala dapat mewujudkan suatu impian (cita-cita) menjadi nyata. Seperti berhasil dalam sekolah, posisi yang lebih tinggi, usaha yang lebih maju, singkatnya suatu keberhasilan dan kekayaan. Orang harus menyadari bahwa daya piker manusia adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan kekayaan. Dengan ketekunan dalam memperjuangkan keinginan yang keras itu, maka akan menemukan kesempatan baik untuk melaksanakan yang diinginkannya dan akhirnya akan mencapai cita-citanya.
Rumus yang Menyebabkan Berhasil
Rahasia yang menyebabkan seseorang terus maju, menanjak, berhasil melipat gandakan kebahagiaan dan kekayaannya yaitu pelajarilah orang-orang yang pernah mendapatkannya dan kemudian pelajarilah terutama dirimu sendiri, riwayat hidupmu, jatuh bangunmu, penderitaanmu, kemalanganmu, kemiskinanmu, singkatnya persoalanmu. Ketahuilah bahwa dalam hidup ini kalau ingin mendapatkan sesuatu maka harus diperjuangkan.
Sebuah rumus untuk belajar apa dan bagaimana mamperjuangkannya, perhatikanlh bahwa semua keberhasilan, semua kekayaan dan kemajuan berbenih pada satu cetusan gagasan atau bisa disebut ide, cita-cita, impian, tujuan atau harapan, atau disebut apa saja;sesuatu yang tergambar jelas ingin dimiliki atau dilakukan.
Demikianlah setiap orang yang ingin berhasil dan mendapat gekar berwirausaha (entrepreneur) hanya akan mencapainya, jika ia pantang putus asa, ulet, punya kemampuan menahan penderitaan adalah unsure kekuatan yang dapat dipergunakan untuk kemajuan dan keuntungan diri kita.
Peranan Otosugesti atau swasaran
Otosugesti adalah suatu proses di mana segala macam saran pendoronbg dimasukkan ke dalam pikiran melalu panca indra. Otosugesti menghubungkan alam pikiran dari yang halus kesadarannya dengan bagian tempat timbulnya pikiran yang belum disadari.
Tiga Hal yang Penting untuk Membentuk Pikiran Positif
Ada tiga hal yang memberi pengaruh menentukan dalam meningkatkan kualitas pikiran kita :
1. Mutu bacaan kita
Seperti buku-buku yang mencerdaskan yakni buku ilmu pengetahuan, buku-buku yang menghaluskan perasaan, buku-buku yang mendorong kehendak untuk berani bertindak, buku-buku tentang agama.
2. Mutu denagn siapa kita bergaul
Pikiran kita adalah sebuah sistem yang sangat mengagumkan. Jika pikiran kita bekerja dengan benar, ia dapat membawa kita bekerja denagn benar, ia dapat membawa kita menuju keberhasilan yang luar biasa. Akan tetapi pikiran yang sama yang beroperasi dengan cara yang berbeda dapat mengakibatkan kegagalan total.
Besar-kecilnya pikiran kita, tujuan dan kepribadian sesungguhnya di bentuk oleh lingkungan kita. Karena itu, disamping bergaul dengan ide-ide besar yang kita peroleh dalam buku, bergaullah denagn orang-orang yang berwatak baik.
3. Cara kita memelihara pikiran-pikiran positif
Produksi dalam pabrik pikiran kita di bawah pengawasan dua mandor. Satu kita sebut tuan kemenangan, dan yang satunya lagi tuan kekalahan. Tuan kemenangan bertanggung jawab menghasilkan pikiran-pikiran yang positif. Dengan segala alas an-alasannya, mengapa anda dapat, mengapa anda berhasil melakukan sesuatu dan lain-lain. Tuan kekalahan menghasilkan pikiran-pikiran yang negative juga dengan alasa-alasannya, menagpa kita tidak dapat, mengapa kita lemah dan sebagainya. Spesialisasinya adalah rangkaian pikiran, mengapa anda gagal. Masukkan dalam diri anda pikiran-pikiran yang memperbesar ketabahan, semangat, ketegasan, keberanian. Usahakanlah selalu agar anda memperkuat batin dan menambah kecakapan pribadi anda. Timbulkan dan peliharalah pikiran-pikiran yang memperkuat percaya diri anda. Semua pikiran positif adalah fondasi yang kokoh bagi bangunan rumah sukses modal dengkul.
Punya Perencanaan Bisnis yang Baik
Menurut pengamatan penulis hampir semua wirausahawan sukses bisnis modal dengkul mempunyai tiga ciri : pertama punya integritas diri, kedua punya perencanaan bisnis, ketiga mau bekerja keras. Integritas berakibat timbulnya kepercayaan dari pihak lain dan ini modal yang tidak ternilai. Perencanaan memberi arah kemana bisnis akan melangkah. Bekerja keras itulah modal terbesar dari sukses bisnis modal dengkul.
Visi dan Misi
Menurut Jansen H. Sinamo dalam artikelnya Menciptakan Visi Motivatif secara ringkas visi adalah apoa yang kita dambakan dalam hal ini secara organisasional tentunya untuk kita miliki atau peroleh di masa depan. Sedangkan misi adalah dambaan tentang kita ini ingin menjadi apa di masa depan.
Menurut Jansen H. Sinamo ada enam sebab mengapa visi dan misi tidak terwujud :
Pertama, kerancuan pengertian visi dan misi; Kedua, visi dan misi tidak betul-betul di dambakan, secara intrinsic ternyata kita tidak sungguh-sungguh mendambakan tercapainya visi dan misi itu sendiri. Visi dan misi kita sering hanya sekedar cita-cita anak kecil tanpa sungguh-sungguh mau memiliki dan mencapainya; Ketiga, visi dan misi kita tidak mewakili penderitaandan harapan kita; Keempat, visi dan misi tidak di yakini dapat dicapai, banyak rumusan visi dan misi tidak dianggap sebagai hal yang realistis dapat dicapai.Visi dan misi kemudian hanya dianggap rumusan kata-kata indah yang mendatangkan sinisme di kalangan karyawan; Kelima, visi dan misi kita tidak fleksibel,Visi dan misi haruslah dinamik tanpa kehilangan esensi ideal dan transidentalnya, maka perumusannya pun harus up to date dalam menggambarkan visi dan misi itu sendiri; Keenam, visi dan misi kita tidak didukung oleh strategi bisnis dan sistem manajemen yang tepat, perilaku manusia dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh sistem-sistem yang di pakai dalam organisasi tersebut.
Bekerja keras
Sukses adalah hasil dari integritas diri, perencanaan, dan kerja keras. Jika anda mempunyai ketiga itu anda akan berhasil. Jika tidak anda akan gagal, meskipun anda memimpikan dan menginginkannya. Sukses yang tahan lama lebih sering dicapai karena kerja keras dari pada hasil enerji atau prestasi jenius yang cemerlang. Siapa yang mudah putus asa dan mau dirintangi oleh kesukaran-kesukaran kecil, akan tertinggal di belakang, dimana mereka lenyap atau harus hidup atas bantuan orang lain. Akan tetapi mereka tidak mau didorong dan didesak kebelakang, yang maju terus, tidak pernah putus asa, selalu mengejar keterbelakangannya dan tidak mau berhenti sebelum merebut kembali daerah yang lepas dari tangannya, hidup makin lama makin sejahtera dan berbahagia. Manusia biasa menetapkan tekad untuk bekerja keras pada setiap saat dalam hidupnya, dan sekali-kali tidak boleh mengkhianati tekadnya itu.
Makoto atau Kesungguh-sungguhan
Dalam majalah manajemen no.13 tahun III 1982. Artikel yang ditulis Sayidiman Suryohadiprojo itu berjudul : Sikap Kesungguh-sungguhan, Salah Satu Sumber Sukses Jepang, atau dalam bahasa jepangnya “makoto”.
Kesungguh-sungguhan seperti apa yang menjadi modal utama untuk mencapai sukses bangsa Jepang dalam berbagai bidang sekarang ini. Menurut Sayidiman Suryohadiprojo, rakyat jepang sejak dahulu kala mempunyai satu sikap hidup yang dinamakan makoto atau dapat diterjemahkan menjadi Kesungguh-sungguhan. Yang dimaksud dengan sikap makoto adalah sikap yang menjunjung tinggi kemurnian dalam batin dan motivasi, dan menolak adanya tujuan yang semata-mata hanya berguna bagi diri sendiri. Dalam sikap itu yang dipentingkan bukan sasaran, melainkan cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran itu, yaitu apakah dilakukan dengan penuh kejujuran dan kesungguh-sumgguhan.
Meskipun makoto atau kesungguh-sungguhan ini nampaknya kurang memntingkan sukses dalam kehidupan, namun dalam kenyataan, sikap itu justru mendatangkan kesuksesan bagi bangsa Jepang.
Di samping itu, penulis yang beragama islam tentu banyak memperoleh inspirasi dari Al-Qur’an umpamanya : QS. Al-Qashash (28) : 77 :
“Carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat; dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.
Tumbuh Dari Bawah
Sebuah bisnis yang stabil tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus melalui tahapan demi tahapan. Bisnis yang baik tidak pernah tiba-tiba menjadi besar, jika itu terjadi biasanya fondasinya mudah keropos, tentu mudah roboh. Sering kita melihat seorang wirausaha memulai usaha dengan baik, tampak-tampaknya akan berkembang namun tiba-tiba usahanya macet karena ia tidak sabar melewati tahapan demi tahapan.
Ada sebauh cerita tentang petualangan Robinson Crusoe yang sangat tepat untuk menggambarkan perjuangan seorang sukses bisnis modal dengkul. Cerita ini ditulis oleh DR. Sri Edi Swasono dalam artikel di Majalah Pustaka, No.8 Tahun II September 1978 berjudul : Kasus Manusia Indonesia di Dalam Proses Pembangunan. Cerita ini juga yang memotivasi penulis untuk bakarja keras untuk mewujudkan hidup yang lebih baik.
Apa yang di lakukan pelopor kewirausahaan Robinson Crusoe ini mari kita simak :
1. Apa yang dilakukannya pada hari keempat sampai hari keenam, yaitu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, denagn pengertian bahwa ia yang lapar itu, toh berani lebih lapar lagi demi membuat jala, iniyang disebut “austerity”
2. Yang perlu diperhatikan adalah tingkah laku Robinson Crusoe tahap berikutnya. Pada hari kedelapan sampai hari kesepuluh, seluruh pendapatannya dimakan semua, tidak ada satu ikan pun yang disisihkannya, ini adalah gejala wajar sampai batas-batas tertentu, karena itulah sifat manusia.Yaitu sehabis menderita dan mendapat cobaan keras, muncullah sifat berlebihan semacam itu. Tetapi hal ini tidak berarti harus dibiarkan berkembang tanpa pengendalian dan pengawasan.
3. Tahap berikutnya yang perlu disoroti adalah pola hidup Robinson Crusoe pada hari-hari keempatbelas dan kelimabelas. Pada hari sebelumnya, yaitu pada hari-hari keempat, kelima, dan keenam, untuk membuat satu jala ia perlu 3 ekor ikan, namun tahap ini 12 ekor ikan hanya digunakan untuk 2 hari dan meghasilkan 2 jala, sehari ia menghabiskan 6 ekor ikan, ini adalah pola hidup barunya. Kebiasaan yang ada sebelum hari keempatbelas sejak ia dalam tahap kemaruk, ia telah membentuk pola hidup baru itu. Aspirasi hidp Robinson Crusoe berubah, dan perubahan itu disebabkan penghasilan yang meningkat. Namun perlu dijaga meningkatnya penghasilan itu jangan sampai meningkatnya aspirasi yang melebihi kemampuan ekonomi untuk mendukungnya.
4. Kepeloporan Robinson Crusoe didalam kewirausahaan nyata pada hari keenambelas dan selanjutnya. Dimana ia menyelesaikan dua jala ayng baru dan dapat lebih banyak lagi, bahkan sanggup malepas pantai menuju dunia baru. Ini adalah proses lepas landas dalm proses kewirausahaan.
Makin mampu kita menghayati arti “austerity” makin cepat bisnis kita tumbuh. Mkin berani atau makin banyak kita mengorbankan konsumsi, dan sebagian besar kita gunakan untuk investasi, berarti makin cepat pertumbuhan usaha kita.
Sebenarnya semua orang tahu, tetapi tidak semua orang mau melakukan. Karena bisnis modal dengkul biasanya tidak ada pemisahan antara uang pribadi dan uang untuk usaha, maka yang harus dilakukan dalah menata ekonomi basic, yaitu ekonomi rumah tangga. Sudah banyak sebuah bisnsi menjadi gagal, karena pengeluaran untuk kebutuhan pribadi atau disebut konsumsi tidak terkontrol. Besar pengeluaran dari pada penghasilan. Anjuran yang paling bijak adalah menabung.
Konsentrasi Pada Bisnis yang Dikuasai
Wirausaha yang berhasil biasanya bergerak di bisnis yang benar-benar dikuasainya. Bidang yang dikuasainya itu biasa karena pengalaman yang terus menerus dan cukup lama, bisa karena pendidikan, bisa berasal dari sekedar hobi, dan lain sebagainya.
Mengelola bisnis apa pun harus dengan kesungguh-sungguhan, ditekuni, mengelola bisnis yang tampaknya gampang pun sebenarnya memerlukan konsentrasi, dan keterlibatan segenap potensi jiwa : cipta, rasa, karsa, tanpa hal itu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Menata Ekonomi Basis
Kita semua tahu hampir semua bisnis di kaki lima tidak ada pemisahan antara uang pribadi dengan uang perusahaan, karena itu godaan-godaan yang merangsang (snob appeal) yakni godaan kemudah-kemudahan yang ditawarkan oleh gaya hidup yang serba cepat atau konsumerisme yang menyerbu rumah tangga atau keluarga, apabila tidak dapat dilawan akan menghancurkan struktur perekonomian keluarga tersebut.
Menurut Alfons Sitorus dalam Majalah Manajemen No.30 tahun VI 1985, yang menjadi masalh dalam pengendalian ekonomi basis adalah bagaimana keluarga itu harus mempertahankan keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan yang wajar. Untuk itu pengeluaran keluarga memang harus diatur, uang yang dihasilkan memang harus dikendalikan, jika tidak uang itu lah yang justru akan mengendalikan keluarga, artinya motivasi dan perilakunya ditentukan oleh uang.
Dalam pengaturan ekonomi keluarga, tidaklah penting apakah jumlah uang yang dihasilkan sedikit atau banyak. Yang penting adalah bagaimana uang yang ada dianggarkan secara benar. Diperlukan manajemen keuangan dalam keluarga. Jika pesoalan dasar, yakni pengendalian pengeluaran belum diatur dengan benar, maka bertambahnya pendapatan tidak bermakna apa-apa.
Menurut George S. Clason ada tujuh cara untuk membangun peruntungan, menggemukkan pundit-pundi emas untuk menjadi kaya-raya :
1. Mulailah dengan memanfaatkan sumber kekayaan yang telah dibangun. Simpanlah sepersepluh dari seluruh pendapatan.
2. Anggarkan pengeluaran-pengeluaran kalian sehingga kalian dapat memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan untuh memenuhi keinginan yang bernilai, tanpa membelanjakan lebih dari sembilan persepuluh pendapatan kalian.
3. Buatlah setiap keeping uangmu bekerja menghasilkan uang lagi, seperti hewan ternak di padang serta memberimu pendapatan, yakni aliran kekayaan yang akan terus mengisi pundi-pundi kalian.
4. Jagalah harta kalian dari kerugian, dengan hanya menanamkan modal di mana modal pokoknya terjamin aman, dapat ditarik kembali jika diinginkan dan terjamin bunga yang adil. Mintalah nasehat dari orang-orang yang berpengalaman dalam memutar uang secara menguntungkan.
5. Milikilah rumah sendiri, banyak berkah yang didapat jika memiliki rumah sendiri dan ini akan mengurangi biaya hidupnya, dan membuat lebih banyak pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
6. Sejak jauh-jauh hari, sediakan kebutuhan-kebutuhan masa tua serta perlindungan bagi keluarga kalian.
7. Belajarlah agar lebih bijaksana, menjadi lebih terampil, dan bertindak sedemikian rupa agar kehormatan terjaga.
Demikianlah topik bab konsentrasi pada bisnis yang dikuasai ini. Menjadi kewajiban wirausaha untuk terus menerus melibatkan pikiran dan hatinya,terutama menumbuhkan rasa bisnis yaitu kepekaan pada usaha yang digelutinya, karena setiap bisnis mempunyai kekhususannya sendiri-sendiri. Setelah bisnis berjalan yang paling penting adalah menata ekonomi basis, setelah tertata lalu bagaimana mengelola keuangan agar berkembang dengan baik.
Modal Uang Hanya Pelengkap
Dalam berbisnis modal uang bukanlah segalanya. Integritas, kerja keras, pengetahuan tentang pasar, penguasaan tentang teknologi, keahlian dan seterusnya adalah modal yang sama pentingnya dengan modal uang. Kalau kita berwatak saudagar; artinya manusia dengan seribu akal, kita memulai bisnis tanpa modal uang sepeser pun tetap bisa. Pertama kita mulai dengan menjadi pedagang perantara (makelar) lebih dulu. Kedua kita minta konsumen membayar dimuka sebelum transaksi. Ketiga dengan system bagi hasil, kita punya ketrampilan orang lain punya modal.
Purdi E. Chandra mengatakan, kalau kita tidak punya modal kuncinya adalah “BODOL”, itu singkatan dari : Berani, Optimis, Duit, Orang lain.
Adakalanya kita salah menganalisis, kita menganggap bahwa yang sangat kita butuhkan adalah modal uang, dengan demikian diperlukan dana pinjaman baik dari bank ataupun dari perorangan. Padahal yang sesungguhnya dibutuhkan adalah ketrampilan manajemen. Sebagian orang jarang sadar begitu kita mendapat pinjaman dana dari bank berarti kita harus lebih bekerja keras, karena kita harus membayar “karyawan yang tidak kelihatan” yaitu bunga bank.
Contoh kasus : Pasar buku Shopping Center (SC) Yogyakarta, akhir tahun ’80-an
Berdagang buku di SC sangat mudah, asal punya kios, modal datang sendiri. Banyak distributor yang datang sendiri menawari hutang dengan jatuh tempo sampai dua bulan. Pada waktu itu walaupun banyak penerbit muncul dan banyak buku-buku diterbitkan, namun struktur pasar buku masih pasar penjual yaitu suatu keadaan pasar di mana permintaan lebih besar dari pada penawaran sehingga buku-buku asil kredit dari distributor biasanya belum satu bulan sudah habis terjual. Penulis sebenarnya yakin yang diperlukan pedagang buku bukanlah modal uang pinjaman dari bank, namun semacam pengetahuan tentang menata ekonomi basis.
Sementara itu, pengambilan keuntungan yang sangat tipis membuat pedagang sulit berkembang. Sebaliknya perkembangan dunia perbukuan demikian cepatnya, sehingga pedagang tertatih-tatih mengikutinya. Inilah yang menyebabakan mundurnya pasar buku SC. Faktor-faktor lain seperti ukuran kios yang kecil sehingga pedagang sulit untuk memprioritaskan buku-buku yang akan dipajang. Penerbit, distributor dan konsumen telah memperoleh keuntungan, namun pedagang buku sebagai pengecertidak dapat menggunakan sumber-sumber pendapatan yang tersedia bagi dirinya karena persaingan antar teman. Masalah seperti ini menurut penulis selama struktur social tidak ada perubahan, tambahan modal dari bank justru akan memberatkan.
Demikianlah sebuah contoh kasus bahwa modal uang khususnya pinjaman dari bank bukanlah segala-galanya. Kalau kita jeli, justru menggunakan hutang dagang adalah pilihan yang paling baik.
Menemukan Triggers Tugas Yang Paling Penting Bagi Wirausaha
Menurut Geoffrey G. Meredith para wirausaha adalah orang yang mempunyai kemamapuan melihat dan menilai peluan-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Namun memaksimalkan peluang adalah definisi yang tepat untuk tgas kewiraushaan. Dengan tugas itu menurut Petter F. Drucker berarti yang paling penting dalam perusahaan adalah keefektifan bukannya efesiensi. Pertanyaan yang relevan bukannya bagaimana melakukan sesuatu dengan cara yang benar, melainkan mencari segala sesuatu yang benar untuk dilakukan dan memusatkan segala sumber daya da upaya padanya.
Seorang wirausaha sebaiknya melakukan sesuatu dengan efesien, yaitu melakukan sesuatu dengan cara yang benar yakni menjalankan usahanya menurut praktek-praktek bisnis sesuai prosedur yang paling baik seperti : kebijakan penjualan yang tepat, teknik-teknik produksi yang murah. Namun hal itu belum menjamin keberhasilannya, bisa saja ia gagal jika hasil produksinya tidak diterima konsumen. Tetapi jika ia bertindak efektif, yaitu mencari segala sesuatu yang benar untuk bisa dilakukan, maka ia pasti akan selamat karena produk yang ia buat adalah sesuatu yang dibutuhkan atau diminta konsumen.
Menciptakan Ledakan Permintaan
Tugas seorang wirausaha yang paling penting adalah menciptakan permintaan. Seorang wirausaha dianggap berhasil, jika produk yang diciptakannya berhasil meledak dipasar. Jika ternyata permintaan yang diciptakannya biasa-biasa saja, berarti ia kurang berhasil. Dengan tekun dan seksama, seorag wirausaha harus mencari trigger (pelatuk) yang diharapkan kelak mampu meledakkan permintaan.
Namun perlu diingat, Trigger suatu permintaan bukanlah pekerjaan sederhana. Menurut Anis Gunawan, ada 3 cara yang bisa ditempuh yaitu :
1. Penguasaan atas informasi pemasaran
Penguasaan atas informasi pemasara sangat membantu. Bisa lewat iklan radio,Koran, dan sebagainya.
2. Brand positioning yang tepat
Topik lesu darah mampu menerobos dan menarik para konsumen. Untuk mengetahui apakah itu benar-benar trigger atau bukan dibutuhkan informasi pasar sebagai alat pembantu.
3. Pemantauan jaringan distribusi
Hal ini sangat penting untuk mengetahui nasib produk yang kita edarkan. Disini yang perlu diperhatikan adalah potensi setiap penyalur besar atau grosir. Harus diketahui mana-mana grosir yang kuat dan yang berpengaruh dan mana yang tidak, sehigga permintaan yang meledak karena trigger bisa terus berkembang karena tersedia secara luas di pasar
Pengarang : MAS’AUD CHASAN
PENERBIT : PUSTAKA PELAJAR