TITK TOLAK PERUBAHAN
Adakalanya seorang pelaku bisnia mengeluh” pertumbuhan bisnis terlalu lamban, bahkan stagnan” Hal ini disebabkan karena belum adanya strategi yang efektif dan stagnan yang efektif sehingga produk yang dipastikan selalu tidak lebih unggul dari pesaing atau hanya sekedar bertahanhidup perusahaan bekerja ekstra keras dan bersusah payah. Hal ini sisebabkan karena bidang usaha yang dijalankan berada pada persaingan yang sangat ketat. Jangan biarkan hal ini berlarut harus didagnosa seobjektif, jujur dan seakurat mungkkin apakah hanya karena persiangan? Masalah kualitas SDM, masalah distribusi ?
Kekeliruan awal yang harus ditemukan
Salah satu yang perlu dibuat agar perusahaan tidak mengalami kebekuan , kita harus memiliki perencanaan strategi. Visi-misi yang memiliki gambaran tentang kondisitertentu dimasa yang akan dating. Visa-misi and tujuan harus menjadi sumber inspirasi bukan mimpi. Ia adalah kesatuan nilai integrasi setiap tindakan organisasi.dan dirumuskan secara rasional, terukur dan konkrit yang menyatakan bagaiman kondisi ideal perusahaan yang akan datang, kinerja seperti apa yang dibutuhkan agar kondisi tersebut tercapai dan apa manfaat pencapaian itu bagi pemilik modal, karyaawan, pasar dan lingkungan.
Kemana tujuan akhir perusahaan anda? Apakah semua mengarah kesitu?
Secara pragmatis tujuan akhir perusahaan adalah memperoleh laba yang sebesar-besarnya dalam wwaktu yang sesingkat-singkatnya.. Namun apakah strategi yang dirumuskan dapat mempercepat proses pencapaian laba?
Dr. Johanes Lim dalam bukunya yang berjudul manajemen USA, menegaskan bahwa perilaku semua komponern dalam perusahaan harus menjadi profit minded dan menghargai nilaim uang. Semua komponen harus memberikanmanfaat dan yang tidak harus segera disingkirkan.
Dengan demikian mungkin kebekuan yang sedang melanda perusahaan merupakan akibat tidak adanya kesadaran kolektif, bahwa se3galakeputusan dan tindakan harus memberikan kontribusi maksimal atas tujuan akhirperusahaan yaitu keuntungan yang besar
Dengan Cara Apa Anda Memimpin dan mengendalikan Perusahaan?
Banyak perusahaan yang tumbang hanya karena pemimpin yang rendah kadar dedikasinya, dan tidak cermat mengotrol fluktuasi kinerja perusahaan. Dan tidak rajin memepelajari perkembangan informasi atau karakter pegawai, sehingga keputusan yang diambilmenjadi tidak efektif. Factor penghambat lain adalah pemimpin yang mengangaap pegawainya tidak lebih pintar sehingga pegawai tidak diberikan kesempatan untuk untuk mengkritiknya.
Faktor- faktor Internal yang Kontraproduktif
Faktor Permodalan
Kebanyakan dari kita serinng beranggapan bahwa modal besar akan menghasilakn keuntungan besar. Keuntungan besar tidak diukur dari nominalnya tetapi dari pernadingan prosentasenya antara jiumlah modal yang ditanamklan dengan jumlah keuntungan yang dihasilkan. Semakin tinggi prosentaenya maka semakin tinggi nilai keuntungan.
Faktor SDM dan Integritas Organisasi
Sebanyak apapun orang yang terlibat dalam perusahaan akan sia-sia jika tidak terorganiasai dengan baik. Mengorganisasikan orang artinya memilih dan menakar seberapa banyak orang yang dibutuhkan, kemiudian menempatkannya sesuai dengan keahliannya.Apabila kinerja belum sampai pada sasaran yang direncanakan maka harus dicarikan solusi dan penyebabnya.
Faktor Prasarana Teknis
Fasilitas fisik dan ruang layanan sangat menetukan terhadap minat orang menggunakan jasa kita atau tudak. Disampping ruang, cahaya dan dekorasi, teknologi juga sangat menetukan.
Produk dan layana sangat ditunjang oleh fasilitas yang baik. Yang terdiri dari
1. Fasilitas fisik memberikan manfaat optimal bagi kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan niali efisiensi dan efektifitas.
2. Fasilitas yang menghasilkan kondusifitas lingkungan kerja bagi para pegawainya, sehingga apra pegawainya merasa nyaman dan aman dan tidak mendapat pengaru negative terhafdap psikologis dari fasilitas tersebut.
Situasi Eksternal Ynag Mematahkan Tujuan
Situasi eksternal memang diluar kendali. Ada banyak factor yanga mengendalikannya bahkan kadang menjadi tak terkendali. Bias saja berjalan cepat dan lambat. Hal ini sangat memungkinkanberdampak pada perkembangan perusahaan.
Perusahaan adalah proses dan didalam proses ada input dan output, ada bahan untuk berproses dan ada hasil proses. Mau tidak mau perusahaan harus bersnggungan dengan dengan pihak eksternal, baik supplier, mitra kerja dll.
• Supplier dan mitra kerja
Supplier sangat penting bagi kelangsungan operasi perusahaan. Supplier bahan baku sangat menetukan apakah produk yang anda buat berkualitas baik atau tidak dan akan menentukan tinggi rendahnya biaya produksi.
Ada beberapa asumsi bahwa supplier cocok dan dapat menumbuhkan simbiosis mutualisme.
1. Bahan baku yang kita peroleh memiliki standar kualitas yang kita butuhkan untuk produk
2. Adanya ketetapan jadwal supply sehingga mendukung agenda produksi perusahaan
3. Jumlah yang kita butuhkan selalu dipenuhi baik berat maupun volumenya
4. Standar harga yang mereka berikan sejalan dengan tujuan efisiensi produksi diperusahaan kita
5. Sistem pembayaran disepakati berdasarkan kondisi dan mekanisme keuangan perusahaan.
6. Adanya jaminan pruduk Under Standar
7. Adanya saling percaya antara kedua belah pihak, bila perlu saling membantu secara bisnis
• Kondisi pasar dan Persaingan
Merupakan factor yang paling banyak menjadi alsan mengapa perusahaan menjadi loyo. Perang merek, kemasan, kualitas, layanan, harga, komunitas pelanggan, hadiah dll merupaka perang yang terjadi dimana-mana
Menganalisa Utang dan Mendefinisikan Kembali Kondisi Tterakhir Perusahaan
Demi mempertegas asumsi kemunduran perusahaan ada baiknya bersana orang-orang yang terlibat untuk melakukan analisa lebih terperensi tenteng kondisi perusahaan. Hasil analisa akan lebih konkrit jika diddeskripsikan dengan memakai pendekatan SWOT ANALYSIS, yaitu Kekuatan ( Strong), Kelemehan ( Weeknes), Peluang ( Oportunity), Ancaman ( Treatment).
MENYUSUN AGENDA PERUBAHAN
Cara Berppikir Baru Untuk tujuan Lama
Dalam kondisi kemandulan titik awal perubahan adalah kepastian langkah. Bahwa langkah-langkah yang ditentukan dan dijalankan akan dengan efektif mengantarkan pada kemampulabaan sebagai tujuan sentral perusahaan.
• Fokus pada Tujuan
Tujuan terdefenisi dalam rumusan kalimat sederhana yang efektif danmotivatif. Yang menjadi falsafah yang menjiwai setiap keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan an semua fungsi yanga ada dalam perusahaan.
Contoh misi perusahaan Johson & Johnson “ Kami percaya bahww tanggung jawab utama kami adalah kepada para dokter, perawat dan pasien kepada ibu-ibu dan semua orang yang menggunakan produk dan jasa” dari pernyataan tersebut terdapat tujuan kemana perusahaan akan bergerak kemana:
1. perusahaan bertujuan untuk membrikan produk dan layanan sesuai denga kebutuhan pelanggan dengan harga rasional.
2. Meningkatkan kerja sama saling menguntungkan dengan pihak-pihak supplier dan distributor
3. meningkatkan kesejahteraan karyawan
4. Menciptakan organisasi yang termanaj, sinergi dan kompeten
5. Mendorong pengembangan masayarakat.
6. dll
• Susun Perencanaan dan Strategi Untuk Percepatan Pencapaian Tujuan
Membuat perencanaan bisnis yang baik sama nilainya denga mengerjakan separuh dari kegiatan bisnis. Perencanaan sangat penting sehingga kita harus betu-betul membuatnya. Perencanaan adalah desain atau kerangak mengenai suatu tindakan.
Ada 4 tahao dalam membuat perencanaan:
1. Menasumsikan kondisi tertentu dimasa yang akan dating. Kita merumuskan asumsi terakhir tentang kondisi ideal yang kita harapkan dalam jangka waktu tertentu.
2. Mengumpulkan alternatiftindakan
3. Menganalisa konsekuensi dari setiap tindakan
4. Memilih tindakan
• Kepemimpian Ynag Efisien Tapi efektf
Pemimpin harus bias mengendalikan organisasi agar berjalan sesuai denag pwersncanaan strtegis yang sudah ditetapkan. Pemimpin perusahaan adalah motivator bagi karyawannya. Pemimpin adalah mendistribusikan tanggung jawab kepada karyawannya sesuai denag kapasitas masing-masing.
Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan adalah MAN, MONEY, MARKET, MATERIAL,MECHINE METHOD.
• Membangun Kinerja Efektif melalui temwork
Dalam kondisis yang terorganisir tidak ada istilah pengikut merka semua meruoakan satu kesatuan yang antar individu memiliki perandan fungsi yang memiliki latar belakangyang berbeda namun saling berkaitan..
Ada beberapa hal yang penting dalam mewujudkan kinerja optimal melalui organisasi ddengan kekuatan tim kerja :
1. Menegoisasikan tujuan bersama
2. menjalankan peran para anggota tim
3. mengembangkan tugas individu
4. mengevaluasi kinerja individu
5. mendiskusikan kembali proses strategi dan tujuan kerja.
• Optimalkan Sarana dan Prasaran
Sarana dan prasaran bersifat relative bergantung pada skala bisni beberapa hal yang harus diperhatukan dalam mengoptimalkan saran dan praaran:
1. Mengetahui kekuatan dan kelemahanprasarana
2. Mengetahui cara kerjadan cara mengerjakannya
3. mengetahui cara perawatannya
4. mengetahui nilai jual pada siklus umur ekonomis
• Efisiensi prosedur kerja teknis dan birokrasi
Setiap perusahaan memiliki prosedur mengatur proses bisnisny. Juga memiliki birokrasi yang mengatur hubungan strukturak manjemennya. JIka prosedur kerja perusahaan tidak efisien akan mengakibatkan kinerja lamban.
KUASAI PASAR DAN DOMINASI PIKIRAN PELANGGAN
Pasar Selalu Berubah
Dulu orang berfokus kepada harga namun sekarang berfokus pada psikologis yang dihasilkan oleh produk , maka tidakdiragukan poasar telah berubahartinya andapun harus mengikuti perkembangan. Sebagai bahan motivasi dalam menyusun kerangka produksi, berikut saran-saran untuk bias sukses pemasaran:
1. Kembangkan teknologi dan Produk yang mengakomodasi kebutuhan emosional pelanggan
2. gunakan teknologi informasi untuk membawa peasan-peasan emosional kepada pelanngan
3. Sentuhlah emosi konsumen dengan pesan-pesan yang bersifat personal
Buat Yang Bisa Anda Jual Jangan Jual Yang Bisa Anda Buat
Para pelaku bisnis yang berhasil tidak pernah lupa dengan kegiatan riset pasat dari hasil riset tsb kemudian dia memutuskan apakah ia akan memproduksi atau tidak
Produk anda adalah Solusi bagi pelanggan
Keberhasilan suatu produk yang ditentukan oleh seberapa tinggi nilai Custumer Solutionnya.
• Harga Produk Bukan persoalan Nominal, Melainkan Nilai Suatu Produk.
Setiap orangs pada setiap segmen dan karakteristik pembelian akan berbeda-beda persepsinya soal harga. Dulu orang mendefinisikan nilai suatu produk sama dengan kualitas. Semakin tinggi kualitas maka harga akan semakin tinggi. Namun proses penetuan harga tetap memikirkan seluruh aspek strategi pemsaran.
• Promosi adalah Membangun Gairah Emosional Pelangggan
Adapula pemasaran yang tanpa melakukan promosi yang disebut dengan Word Of Mouth atau Markeeting Buzz.. model ini memang tradisonal nammun terbukti dapat membangun gairah pelanggan. Marketing Buzz dapat diciptakan melalui 3 tahap yaitu:
1. Produk yang memicu emosional pelanggan
2. Produk yang mengiklankan produknya sendiri
3. Produk yang revolusioner
Buzz saat ini dilakukan para pemasar dengan menggunaka teknologi informasi yang bersifat personal.
• Membangun Komunitas PelangGAN
Dengan adanya komunitas pelnggan maka kita akan memiliki 3 kekuatan:
1. Loyalitas, kita memiliki jaringan sekaligus memiliki advocator. Mereka akan mendceritak produk kita kepda orang lain denga cara mereka sendiri.
2. Melakukan Custumer acquisition. Mereka akan menceritaka kehebatanproduk kita tanpa haru kita bayar
3. Ide-ide pengembangan yang sangat akurat.
Memetakkan Pasar dan Konsentrasi pada satu segmen potensial
Sukses perusahaan diukur dari penguasaannya terhadap pasar. Strategi segmentasi pada dasrnya untuk memfokuskan produk strategis, harga, konsep dan strategi distribusi pada karakteristik paar sangat speisfik
Bukan Saatnya Lagi Menjemput Bola Teteapi Merebut Bola
Menjual adalah memprovokasi para pelanggan untuk merubah kebiasan baru. Namun tidak ada pekerjaan yang sulit dinadingka dengan mengubah kebiasan orang. Ada 3 kekuata poko yang akan menetukan keberhasilan penjualan produk:
1. Talent
2. Product knowledge
3. selling skill
Berikut ini adalah kesalahan yang pada umumnya dilakukan front liner dalam proses penjualan yaitu
1. Kurangna persiapan pribadi
2. kurangnya persiapan kerja
3. Kurang tajamnya pernyataan manfaat
4. Kurang tahunnya kebutuhan prospek
5. kurang mengenal prospek
6. kurang mengontrol diri
7. Kurang tepat dalam menjual
8. kurang taktis
9. kurang bias membedakan resistensi
10. kurang mamapu menganalisis
diposkan oleh : Syafrizal Helmi
sumber : Didih Suryadi, Penerbit : Tugu, Yogyakarta, 2007