Pertanyaan yang sesungguhnya adalah :
SIAPA YANG TIDAK MAU MENJADI SEORANG JUTAWAN?
Belakangan ini, acara televisi paling popular adalah Who Wants to Be a Milionaire. Sukses kilat ini tidak hanya terjadi di Amerika, tetapi di seluruh dunia, dengan pembawa acara yang berbeda di berbagai negara. Yang harus anda lakukan hanya menjawab pertanyaan, dan setiap kali menjawab pertanyaan benar, anda akan mendapatkan lebih banyak uang—hingga memperoleh satu juta dolar ataupun kalau di Indonesia satu miliar. Siapa yang tidak ingin menjadi seorang jutawan.
Baru-bara ini, saya diwawancarai dalam sebuah televisi yang membahas buku saya Rich Dad Poor Dad. Sang pewawancara bertanya, “mengapa anda tidak mengatakan yang sebenarnya?bukankah anda menulis buku ini semata-mata untuk mengambil keuntungan dari kegilaan menjadi-kaya-mendadak yang sedang melanda bangsa ini?”
Pertanyaannya betul-betul membuat saya terkejut dan saya hapir kehilangankata-kata. Setelah fikiran saya tenang, saya menjawab, “Anda tahu,saya tidak pernah berfikir seperti itu. Saya bisa memahami mengapa anda beranggapan saya menulis buku untuk alasan tersebut. Sayan berharap saya secerdas itu. Saya menulis buku karena hendak menceritakan kisah tentang pelajaran-pelajaran mengenai uang yang saya dapatkan dari kedua ayah saya.”
Dia tersenyum danbertanya, “Jadi, buku Anda sebenarnya membahas apa?”
Saya tersenyum dan berkata, “Buku ini tentang harga menjadi kaya.”
“harga?” tanyanya. “Apa yang Anda maksud dengan harga?”
Ketika ia melontarkan pertanyaan itu, sang produser acara memberikan kode bahwa waktu kami telah habis. Dan saya menyudahi acara itu dengan berkata, “Kebanyakan orang ingin menjadi kaya, tetapi masalahnya adalah, hanya segelintir orang yang mau membayar harganya.”
Siapa yang Membayar Harganya?
Departemen kesehatan, pendidikan, dan kesehatan AS melacak dan mencatat orang-orang yang berusia antara dua puluh hingga enam puluh lima tahun. Temuan mereka adalah sebagai berikut:
Menjelang usia enam puluh lima tahun, per 100 orang :
1 kaya raya
4 berkecukupan
5 masih bekerja karena terpaksa
54 hidup bergantung pada keluarga atau tunjangan pemerintah
36 meninggal
Sebagai tambahan, lebih dari 35 % dari 1% yang kaya raya itu mewarisi kekeyaan dari orang tua mereka, demikian pula dengan sebagian besar dari 4% yang berkecukupan.
Apakah Sebuah Rumah Besar Berarti Anda Kaya?
“Sebuah pekerjaan yanmg bergaji tinggi, sebuah rumah besar, mobil-mobil mewah dan liburan-liburan wah tidak berarti kamu adalah orang yang jaya raya. Bahkan hal itu justru bisa kabalikannya. Sebuah gaya hidup yang wah tidak berarti kamu adalah orang yang cerdas atau berpendidikan baik. Justru iu sebaliknya.”
Kebanyakan dari kita cukup bijaksana untuk memahami apa yang dimaksudkan ayah kaya dengan ucapan seperti itu. Namun demikian, menurut saya salah satu alasan mengapa begitu banyak orang dengan setia mengukuti permainan lotre adalah karena mereka juga ingin memiliki rumah besar mewah, mobil-mobil mahal, dan semua mainan lain yang dibeli dengan uang.
Apa Harga untuk menjadi Seorang jutawan?
Ada banyak cara yang berbeda untuk menjadi kaya. Memenangkan loter dan sebuah acare kuis di TV hanyalah dua contoh. Anda juga bisa menjadi kaya dengan bersikap pelit, dengan menjadi seorang bajingan, atau bahkan dengan menikahi seprang jutawan. Tentu saja, Anda harus bersikap waspada. Setiap cara mendapetkan kekayaan tentu ada harganya, dan harga yang harus dibayar tidak selalu diukur dengan uang.
Harga yang harus dibayar untuk duduk-duduk dan menonton acara TV dan memasang taruhan untuk lotre adalah sebagian besar penonton adalah tidak akan pernah menjadi kaya…dan itu adakah sebuah harga super mahal yng harus dibayar. Ada banyak cara yang lebih baik untuk menjadi kaya, dengan kesultan yang jauh lebih baik, tetapi kebanyakan orang tidak bersedia membayar harganya.
Jadi apa yang dimaksud oleh ayah kaya dengan harga itu? Sebuah contoh lain dapat menjelaskan konsep harga itu dengan baik. Bagaimana jika saya mengatakan, “seandainya saya memiliki tubuh seperti Arnold Schwwezenegger.” Mungkin hal pertama yang akan Anda katakan kepada saya adalah, “Pakailah sepatu olahragamu, berlarilah sejauh lima mil setiap hari, berlatihlah dipusat kebugaran tubuh dan berhaentilah makan pizza.” Itulah yang saya maksud dengan harga. Berjuta-juta orang tentu ingin memiliki tubuh yang bagus tetapi hanya sedikit orang yang bersedia membayar harganya. Dan itulah sebabnya mengapa iklan-iklan yang selalu mengumbar janji, “Anda bisa mengurangi berat tubuh anda tetapi bisa makan apa saja yng and mau. Yang harus Anda lakukan adalah minum pil ajaib ini”, atau, “Anda akan berpenampilan seperti model yang seksi tanpa perlu bersusah payah olahraga atau melakukan diet”.
Menurut pengalaman saya, banyak prang yang mencari jawaban yang akan membuat hidup mereka lebih baik dalam beberapa hal. Masalahnya adalah, ketika mereka menemukan jawaban tersebut mereka tidak menyukainya. Penyebab kebanyakan orang tidak tidak pernah menjadi kaya adalah semata-mata karena mereka tidak menyukai jawaban-jawaban yang mereka terima. Harga yang melekat pada jawaban-jawaban itulah yang membuat orang benar-benar tidak menyukai jawaban yang mereka peroleh.
Apa Harga dari Bersikap Pelit?
Banyak buku yang mempopulerkan gasan tentang menghemat dan menjalani hidup di bawah kemampuan anda. Banyak orang yang disebut ahli dalam bidang keuangan, menulis, berbicara, atau bersiaran di radio dan televisi tentang manfaat menggunting kartu-kartu kredit, menabung uang, menyisihkan sejumlah besar uang untuk masa pensiun Anda, mengendarai mobil bekas, mengumpulkan kupon-kupon belanja, belanja saat sedang obral, dan lain-lain.
Meskipun bagi sebagian besar orang gagasan ini betul-betul luar biasa, sebagian besar orang tidak menyukai gagasan ini. Sebenarnya, bagi banyk orang, rumah besar, mobil baru, dan liburan mewah jauh lebih memberikan kegenbiraan dan jauh lebih di dambakan ketimbang menyisihkan ung mereka di sebuah bank.
Meskipun kebanyakn kita menikmati barng-brng mewah yang bisa dibayar dengan uang, kita menyadari bahwa hasrat yang tidak terkekang untuk dapat menikmati barang-barang yang baik,bagus dan mewah di dalam hiduplah yang membuat banyak di antara kit yang mengalami kesulitan keuangan. Sehingga para guru keuangn mengatakan, “guntinglah kartu-kartu kredit Anda. Hiduplah sederhana dan pakailah mobil bekas saja.”
Tetapi sebaliknya, ayanh kaya saya tidak pernah mengatakan, “Guntung karu-kartu kreditmu.” Dia juga tidak pernah berkata, “hiduplah di bawah kemampuanmu.” Kalau bicara soal penghematan, dia kan berkata, “kamu bisa menjadi kaya dengan cara bersikap pelit. Tetapi masalahnya adalah, walaupun kamu sudah kaya, kamu tetap saja pelit.” Ayah kaya mengamati bahwa orang-orang yang berhemat dan menabung uangnya sepanjng hayat sering kali memiliki nak-anak yang bertingkah laku seperti hyena-hyena kelaparan begitu orang tua mereka tiada. Bukannya menikmati harta warisan orangtua mereka malah meributkan uang itu dan langsung menghabiskan begitu mereka mendapatkn apa yang menjadi andil mereka.
Cara-cara Lain bagi Anda untuk Menjadi Kaya
“Kamu juga bisa menjadi kaya dengan menikahi seseorang demi ung yang dimilikinya. Tetapi kita semua tau harganya. Saya dulu punya teman sekalas di New York yang sering berkata, ‘mudah bagi saya untuk menikahi gadis kaya, semudah menikahi gadis miskin.’ Ketika lulus ia menikahi seorang gadis kaya eperti apa yang ia inginkan. Saya pribadi menyebutnya seorang yang menjijikkan,tetapi begitulah caranya ia menjadi kaya.”
Anda bisa menjaadi kaya dengan menjadi seorang penjahat, dan kita tau harga dari pilihan itu. Ada juga yang menjadi kaya dengan bertaruh di meja kasino,tempat perjudian, atau melemperkan uang di pasar-pasar modal.
Anda juga bisa menjadi kaya dengan bersikap pelit dan kita semua tau bahwa orang-orang cenderung meremehkan orang-orang kaya yang pelit. Mewskipun bisa menjadi kaya dengan bertindak pelit, ada satu harga yang melibihi ukuran uang terhadap perilaku ini. Saya oribadi terkadang bergelut dengan menjadi terlalu pelit, tetapi saya perhatikan bahwa orang-orang akan lebih banyak tersenyum atau lebih menyukai diri saya bila saya bertindak dermawan. Dengan kata lain, orang-orang cenderung lebih menyukai mereka yang dermawan ketimbang pelit.
Bisakah Semua orang Menjadi kaya?
“Harga itu berbeda untuk orang-orang yang berbeda. Satu-satunya orang yang beranggapan bahwa hidup itu seharusnya mudah adalah pemalas.”
Apa yang dimaksudkan dengan harga yang berbeda untuk orang-orng berbeda. Jawabannya adalah, “ Saya berfikir bahwa kita semua yang datang ke dunia ini dibekali dengan anugrah-anugrah dan talenta-talenta yang unik. Tergantung kita untuk mengenbangkan bakat-bakat tersebut. Dan tindakan untuk mengembangkan bakat-bakat tersebut sering kali adlah harganya. Dunia ini erat dengn orang-orang yang cerdas,berbakat dan memiliki karunia, yang tidk bisa kta sebut sebagai orang-orang yang sukses secara finansial, profesional. Tidak ada orang yang sempurna. Masing-masing memiliki karunia dan tantangan,kekuatan dn kelemahan. Itulah sebabnya harga itu berbed-beda untuk orang yang berbeda-beda.
Harga Untuk Rasa Aman
“Bagi kebanyakan orang, harga terhadap rasa aman adalah kebebasanpribadi. Dan tanpa kebebasan, banyak orang yang menghabiskan hidup mereka bekerja demi uang, bukannya hidup menurut impian mereka.bagi saya, menjalani hidup tanpa mencapai impian-impian saya adalah harga yang terlalu tinggi untuk say bayarkan demi rasa aman itu.” Ayah kaya juga memberikan pendapatnya tentang pajak, dengan mengatakan, “Orang-orang yang mencari rasa aman di atas kebebasan adalah mereka yang justru membayar lebih banyak pajak. Itulah sebabnya orang-orang yang memiliki pekerjan aman membayar lebih banyak pajak ketimbang orang-orang yang memiliki bisnis sendiri dan menyediakan pekerjaan bagi orang lain.
“Harga itu,” kata ayah kaya. “Saya selalu mengatakan kewpadamu bahwa segala sesuatu ada harganya. Banyak orang bersedia membayar harga untuk rasa aman, tetapi mereka tidak mau membayar harga untuk kebebasan. Itulah sebabnya banyak orang yang hanya memiliki satu dari kebebasan itu.
“Lalu mengapa ayah memiliki rasa aman dan bebasan sekaligus?”Tanya Mike. “karena ayah membayar dua kali dari harganya.” Agar lebih jelas saya tambahkan satu hal tentang kesediaan saya membayar dua kali lipat untuk memiliki keduanya. Kamu tahu bahwa bagaimanapun kita semua membayar sebuah harga meskipun kita tidak membayar semua itu.”
Maksudnya begini, masih ingatkah kalian bunyi yang mengatakan bahwa untuk setiap aksi pasti ada reaksi yang setara. Ada pengeluaran maka harus ada pendapatan. Ada naik maka harus ada seseatu yang lain yang turun. Hukum-hukum Newton yang bersifat unuversal itu berlaku pula pada laporan keuangan. Jadi untuk setiap aset harus ada liabilitas.
Orang yang membayar harga hanya untuk mendapatkan rasa aman mungkin tidak pernah benar-benar merasa aman…misalnya rasa aman disuatu pekerjaan. Jadi, meskipun ayah saya memiliki suatu pekerjaan yang menurutnya memberikan rasa aman, sesungguhnya jauh di lubuk hatinya dai tidak pernah benar-benar aman. Karena ia membayar hanya untuk reaksi dari dalam dirinya. Semakin keras ia bekerja demi rasa aman itu, atau membayar harga demi raa aman itu, maka semakin tumbuh rasa tidak aman dalam dirinya.
Reaksi itu bisa saja sesuatu yang lain. Seseorang mungkin saja merasa amat sangat aman dalam pekerjaannya sehingga reaksi yang di dapatnya adalah kebosanan lalu kegelisahan. Mereka ingin terus maju, tetapi mereka tidak maju-maju. Jadi itulah sebabnya saya katakan masing-masing kita mempunyai tantangan yang berbeda-beda.
Contohnya saja, untuk menjadi seoranng detektif yang baik kamu juga harus menjadi seorang penjahat yang baik. Untuk mengurangi resiko kalian juga harus mengambil resiko. Untuk menjadi kaya,kalian juga harus tahu bagaimana menjadi miskin. Untuk memahami investasi yang baik, juga harus mengetahiu seperti apa unvestasi yang buruk.
Dan itulah sebabnya mengapa kebanyakan orang mengatakan bahwa berinvestasi itu beresiko. Sebagian besar orang beranggapan bahwa untuk melakukan investasi Anda juga harus menurunkan laba atas investasi Anda. Itulah sebabnya begitu banyak orang yang menabung di bank. Teyapi kenyataannya adalah, uang mereka sedang digerogoti olerh inflasi dan bunga tabungan mereka dikenai pajak dengan suku bunga yang tinggi. Jadi, gagasan mereka tentang ‘lebih aman menyimpan uang di bank’ bukankah gagasan yang aman.
Harga dari Bersikap Pelit.
“Untuk segala sesuatu ada harganya.” Dan harga menjadi kaya dengan bersikap pelit adalah Anda akan tetap berakhir sebagai orang pelit. Dan menjalani hidup sebagai orang kaya tetapi pelit, adalah harga amat mahal untuk dibayar.
ayah kaya juga mengatakan, “masalahnya bukan pada kartu-kartu kredit itu—masalahnya adalah ketiadaannya melek finansial pada orang yang memiliki kartu kredit tersebut.
Apa Harga Sebuah Kesalahan?
Kisah say ketika saya berumur 15 tahun, sya gagal di mata pelajaran bahasa inggris. Saya gagal karena tidak bisa menulis dengan baik atau sebaiknya saya bilang,guru bahasa inggris saya tidak senang dengan apa yang saya tulis. Dan ejaan saya mengerikan. Itu artinya saya harus mengulang tahun depan. Rasa sakit hati dan malu bermunculan diberbagai sudut. Karena ayah saya adalah Kepala Pendidikan untuk Kepulauan Hawaii,saya menjadi sekelas dengan adik perempuan saya dan kegagalan ini berarti saya tidak menerima surat atletik atas keikutsertaan bermain sepak bola di klub sekolah. Saya langgsung ke belakang laboraturim kimia untuk menyendiri. Saya duduk di papan yang dingin dan menarik kedua lutut saya ke arah dada, dan menangis.
Dan teman karib saya, Mike, juga mendapatkan nilai yang sama seperti saya.
Ayah dan ibu saya tanpa ekspresi setelah mendengar konfirmasi tentang kegagalan saya dan Mike. Kemudian murung dan berubah manjadi nada marah. Ayah saya berkata bahwa ia akan menyelidiki masalah ini.
Dari hasil penyelidikan ayah saya menemukan bahwa dalam kelas yang berjumlah 32 siswa, 15 orang siswa gagal dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Giru bahasa Inggris itu memberikan nilai D kepada 8 orang siswa. Satu orang siswa mendapat nilai A, 4 orang B, dan sisanya C. dengan tinggat kegagalan yang demikian banyak itu, ayah saya ikut campur tangan sebagai Kepala Pendidikan bukan sebagai seorang ayah.
Setelah diselidiki lebih lanjut, ayah saya menemukan bahwa ada hal-hal yang benar dan salah, baik dari pihak siswa maupun gurunya. Yang mengganggu ayah saya adalah bahwa sebagian besar yang gagal di mata pelajaran bahasa Inggrus adalah siswa-siswa terbaik. Kebanyakan diantara siswa itu sudah direncanakan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Jadi, bukannya bertindak beret sebelah, ayah saya pulanh dan berkata pada saya, “Ambil kegagakan akademis ini sebagai pelajaran paling penting dalam hidupmu. Kamu bisa mengambil banyak atau sedikiy dari kajadian ini. Kamu bisa merasa marah, lalu menyalahkan gurumu, dan menyimpan dendam. Atau kamu bisa bercermin pada perilakumu sendiri dn banyak belajar lagi teatang dirimu lalu beertumbuh karena pengalaman ini.”
Komentar Ayah Kaya.
“Hancur sudah hidup kita,” ungkap saya. “apa gunanya kita hidup?” tambah Mike. Kami duduk-duduk di kantor ayah kaya sambil membicarakan komentar teman-teman sekelas kami dan bagaimana perasaan kami. Ayah kaya lalu berkata, “Saya sudah bosan mendengar kalian merengek dan berkeluh kesah. Saya sudah bosan mendengar kalian berfikir dan bertindak seperti korban dan pecundang. Cukup sudah. Kalian gagal. Memangnya kenapa kalau gagal? Hanya karena kalian telah gagal satu kali bukan berati kalian adalah orang yang gagal. Coba lihat berapa kali ayah telah gagal. Berhenti menyesali diri sendiri dan berhentilah menghiraukan omongan teman-teman kalian.”
Kalau kalian berdua membicarakan satu nilai buruk menghancurkan nilai kalian, kalian sama sekali tidak punya masa depan. Kehidupan yang sesungguhnya jauh lebih keras daripada mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah. Dan jika kalian menyalahkan guru bahasa Inggris kalian dan menganggapnya keras yang sesungguhnya menanti kalian memasuki dunia nyata. Dunia di luar sekolah jauh lebih keras,lebih kasar dan jauh lebih menuntut dibanding guru bahasa Inggris kalian. Jadi : jika kalian membiarkan satu nilai buruk dan satu guru bahasa Inggris menghancurkan hidup kalian maka kalian sama sekali tidak memiliki masa depan.”
“Satu perbedaan antara orang sukses dengan orang biasa-biasa saja adalah seberapa banyak kritikan yang bisa mereka terima. Orang biasa tidak akan bisa menerima banyak kritikan dan itulah sebabnya mereka menjadi biasa-biasa saja sepanjang hidup mereka. Itulah sebabnya mereka gagal menjadi pemimpin. Orang yang biasa saja hidup dalam ketakutan akan apa yang mungkin dikatakan atau difikirkan orang lain terhadap diri mereka. Saya mengkritik ayahmu dan saya tahu ia juga mengkritik saya—tapi kami tetap saling menghormati. Tetapi jika orang-orang mengkritik kalian, paling tidak mereka memperhatikan kalian.”
“Jadi, yang ayah maksudkan adalah bahwa semua masalah gagalnya mata pelajaran bahasa inggris ini hal yang sangat baik bagi kami berdua untuk jangka panjang?
“jika kalian ingin membuatnya manjadi hal yang baik,” atau kalian bias saja membuatnya menjadi hal yang buruk.”
“Tapi bgaimana dengan nilai kami? Nilai-nilai kami ini akan mengikuti kami sepanjanh hidup kami,”
Kemudian ayah kaya berkata, “Bankir saya tidak pernah menanyakan buku rapor saya.”
“Ketika saya menemui banker saya,dia tidak mengatakan, ‘tunjukkkan nilai-nilai sekolah anda’.”Apakah banker saya bertanya, “ Apakah Anda mendspat nilai A?’ Apakah dja meminta saya menunjukkan buku rapor saya?’
“Dia meminta laporan keuangan saya, dia meminta P&L (profit dan loss statement)—laporan laba rugi—terbaru dan neraca keuangan.”
“Laporan keuanganmu adalah buku rapormu ketika kau lulus sekolah.masalahnya adalah sebagian besar lulus dari sekplah dan tidak memahami laporan keuangan. Jadi seseorang bias memperoleh nilai A untuk semua mata pelajaran dalam buku rapor dan nilai F untuk laporan keuangan dalam hidup mereka. Itulah yang terjadi sepanjang waktu,sering kali orang-orang yang memiliki nilai bagus di sekolah justru memiliki nilai-nilai financial yang buruk sampai biasa-biasa saja dalam hidup mereka.”
Nilai-nilai Bagus Penting Untuk Sekolah—
Laporan Keuangan Penting Untuk Kehidupan
Di sekplah siswa-siswa diberi buku rapor setiap setengah tahun. Jika seorang anak berada dalankesulitan, anak tersebut paling tidak memiliki waktu waktu untuk mengkorksi yang tepat jika ia menginginkannya. Dalam kehidupan nyata, banyak orangdewasa tidak pernah menerima buku rapor keuangan mereka—sampai segalanya terlambat. Karena banyak dari mereka tidak memiliki buku rapor keuangan secara kuartal, mereka gagal membut koreksi-koreksi secara finnasial yang diperlukan untuk mendapatkan kehidupan yang nyaman secara finanasial. Mereka mungkin mempunyai pekerjaan yang bergaji tinggi, sebuah rumah besar, mobil mewah dan mungkin mereka bekerja di kantor tetapi mereka tetap gagal secara finansil di rumah.
Belajar dari Kesalahan-kesalahan Anda
Kedua ayah saya tidak menyukai kenyataan bahwa kedua anaknya gagal di sekolah. Namun kedua ayah itu tidak memperlakukan kami sebagai pecundang. Sebaliknya mereka mendorong kami dari kesalahan-kesalahan kami. “Gagal adalah kata kerja, bukan kata benda. Sayangnya, terlalu banyak orang yang berfikir bahwa ketika mereka gagal, mereka berubah menjadi kata benda dan menganggap diri mereka sebagai orang yang gagal. Jika orang bias belajar untukbelajar dari kesalahan mereka, seperti halnya anak kecil yang baru belajar sepeda dengan jatuhbangun dari sepeda berkali-kali, dunia baru sedang trbentang lebar di depan mereka. Jika mereka mengikuti kelompok dan menghindari kesalahan,atau berbohong, atau menyalahkan orang lain, mereka kemudian gagal memenfaatkan cara utama umat manusia dirancang untuk belajar…yaitu dengan melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan itu.
Orang yang pernah berbuat suatu kesalahan tetapi belum mengambl pelajaran darinya sering kali adalah orang yang terus-menerus mengatakan, “Itu bukan kesalahan saya.” Itulah kata-kata orang yang menyia-nyiakan salah satu hadiah terbesar kehidupan, hadiah berbuat suatu kesalahan. Penjara-penjara kita selalu dipenuhi orang yang berkata, “Itu bukan kesalahan saya,saya tidak bersalah.” Jalan-jalan kita dipenuhi orang-orang yang menjalani kehidupan yang tidak penuh karena mereka terus-menerus mengulangi apa yang telah diajarkan kepada mereka di rumah dan di sekolah-sekolah kita : “Bermainlah dengan aman, jangan melakukan kesalahan. Kesalahan itu buruk. Orang-orang yang melakukanterlalu banyak kesalahan adalah orang0orang yang gagl.”
Dengan kata lain, harga untuk menjadi kaya adalah kesediaan kita melakukan kesalahan-kesalahan, mengakui kesalahan, tanpa menyalahkan orang lain dan belajar. Orang yang sering kali paling tidak sukses dalam hidup adalah mereka yang tidak bersedia melakukan kesalahan atau telah berbuat salah dan belummengambil pelajaran dari kesalahan itu…sehingga mereka bngun setiap pagi dengan kesalahan mereka yang sama.
Apa Harga Pendidikan ?
“ saya kadang ditanya, “apakah anda berkata bafwa seseorang tidak perlu pergi kesekolah?” jawabansaya adalah sebuah penekanan, pendidikan itu lebih pentingpada saat daripada masa sebelumnya. Apa yang saya maksudkan adalah sistim pendidikan kini sudah ketinggalan jaman. Pendidikan saat ini adalah wajud sistem Era Industri yang mencoba menyamai Era Informasi…dan sayangnya, pendidikan itu tidak bisa menyamainya dengan baik.”
Menurut para ahli sejarah ekonomi, di tahun 1989, ketika rembok berlin runtuh dan world Wide Web muncul dipermukaan, Era Industri sudah berakhir dan Era Informasi secara resmi dimulai.
Era Industri pada tahun 1989 :
Rasa aman dalam pekerjaan
Bekerja untuk hidup
Satu profesi pekarjaan
Keuntungan rencana-rencana pensiun yang telah ditetapkan
Kepastian jaminan keamanan nasional
Kepastian layanan kesehatan
Senioritaas sebagai sebuah aset
Kenaikan gaji berdasarkan lama kerja
Era Informasi pada tahun 1989 :
Rasa aman secara finansial
Bekerja sebagai agen-agen bebas
Banyak profesi pekerjaan
Kontribusi rencana pensiun yang telah ditetapkan—tanggung jawab karyawan sendiri
Ketidakpastian jaminan keamanan sosial
Ketidakpastian layanan kesehatan
Senioritas sebagai liabilitas
Kenaikan gaji menjadi liabilitas karena banyak pemilik perusahaan mencari karyawan muda dengan keterampilan teknis lebih banyak dan bersedia di bayar dengan lebih kecil.
Apa itu jeda waktu?
Dalam dunia bisnis, dua industri dengan jeda waktu paling lama adalah industri pendidikan dan industri kontribusi bangunan. Jeda waktu artinya perbedaan dalam waktu antara konsepsi gagasan baru dengan penerimaannya oleh pihak industri. Dalan industri komputer, jeda waktunya sekitar satu tahun. Di industri penerbangan luar angkasa jeda waktunya adalah dua tahun. Itu berarti hanya diperlukan waktu dua tahun bagi sebuah gagasan baru untuk dilahirkan dan dimulai. Bagi orng-orang yang berharap sistem pendidikan itu bisa menyamai langkah gagasan bahwa Era Industri sudah berlalu, saya meragukan mereka akan menyadari hal ini sampai tahun 2040…dan itulah satu alasan mengapa begitu banyak orang tua menarik anak-anaknya dari sekolah dan memilih mendidik anak mereka di rumah.
Tidak hanya pihak industri yang mengalami jeda waktu, individu-individu juga bisa mengalami hal yang sama. Di Era Industri, rumus Einstein E=mc2 lah yang menjadi formula Era itu. Selama Era Industri, ada dua kekuatan Adidaya yang memimpin dan orang-orang yang hidup dalam kekuatan akan perang nuklir. Pada Era Informasi, tidak ada seorang pun yang menguasai World Wide Web. Hukum Moore-lah yang berkuasa kini. Hukum ini menyatakan bahwa informasi dan teknologi berlipat ganda dalam delapan belas bulan, yang berartu bahwa masing-masing kita butuh melipatgandakan informasi kita setiap delapan belas bulan atau menanggung resiko tertinggal di belakang. Itulah sebabnya, di Era Informasi ini, apa yang Anda pelajari tidak sepenting seberapa cepat Anda belajar.
Dalam banyak hal kedua ayah saya adalah para pendidik yang hebat. Tetapi mereka tidak mengajarkan hal yang sama. Di bawah ini adalah pendidikan yang saya terima dari kedua ayah saya. Meskipun ada banyak perbedaan jenis pendidikan, misalnya pendidikan fisi, musik dan seni, pendidikan spritual yang semuanya penting.
Berikut adalah pelajaran-pelajaran pendidikan dasar yang diperlukan untuk mendapatkan rasa aman minimal di Era Informasi ini.
1. pendidikan Skolastik : mengajari Anda cara membaca, menulis, dan berhitung.
2. Pendidikan Profesional : mengajari Anda keterampilan untuk bekerja mendapatkan uang, seperti belajar menjadi seorang dokter, pengacara, sekretaris, guru, dan lain-lain.
3. Pendidikan finansial : mengajari Anda bagaimana agar uang bekerja keras untuk Anda.
Fokus ketiga pendidikan tersebut adalah vital. Jika seseorang tidak bisa membaca, menulis, atau berhitung maka hidup niscaya akan sangat berat baginya. Namun sayang sekali, banyak siswa yang meninggalkan bangku sekolah tidak cukup terampil dalam ketiga pendidikan dasar tersebut. Pada tanggal 7 mei 2000, harian Arizona Republik mengeluarkan sebuah artikel dengan tulisan pembuka “Sekolah-sekolah di L.A. menahan ribuan siswa.”
Secara pribadi menganggap sekolah itu membosankan, tidak relevan dan saya tidak termotivasi dengan gagasan saya harus mendapatkan nilai bagus untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan rasa aman seperti yang telah membuat kedua orangtua saya termotivasi. Pendidikan skolastik kini lebih penting dari sebelunnya, tetapi sistem pendidikan kita gagal mengimbangi waktu, sehingga pendidikan skolastik seorang siswa dikorbankan sementara kita menunggu sistem itu berubah.
Bila Anda memahami bahwa sebagian besar dokter medis menanamkan investasi sepuluh sampai lima belas tahun setelah sekolah menengah untuk bisa menjadi seorang dokter, tidak heran jika mereka merasa berhak mendapatkansedikit lebih banyak gaji dibanding kita.
Tidak peduli apakah Anda berprestasi di sekolah atau tidak, dan tidak peduli apakah Anda melanjutkan pendidikan untuk menjadi dokter atau pesuruh, kita semua memerlukan pendidikan dasar finansial. Karena tidak peduli apa yang kita kerjakan dan akan bekerja sebagai apa kita kelak, kita semua memegang uang. Saya sering kali bertanya-tanya mengapa kita tidak mengajarkan banyak tentang uang di sekolah.. Saya tidak habis fikir mengapa sistem pendidikan lebih banyak berfokus pada nilai-nilai mata pelajaran dan buku rapor, sedangkan di dunia nyata, bankir saya tidak pernah sekalipun menanyakan buku rapor saya.
Saya sering kali menanyakan pertanyaan ini pada para pendidik dan jawaban yang sering saya peroleh adalah, “Kami kan mengajarkan pelajaran-pelajaran Ekonomi di sekolah.” Atau, “Kami menawarkan program bisnis junior bagi siswa-siswi yang tertarik pada program bisnis kami.” Atau, “Banyak siswa-siswi kami yang belajar berinvestasi di pasar modal.” Sekali lagi saya sadar bahwa pihak-pihak yang berada dalam pendidikan itu mengajarkan apa yang mereka ketahui dan melakukan yang terbaik apa yang mereka bisa. Akan tetepi, jika Anda bertanya pada sebagian besar bankir, mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa mereka mencari lrbih dari sekedfar sebuah fortofolio dan nilai-nilai siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Seperti yang dikatakan oleh teman saya, Dolf de Roos, “Jika Anda menganggap pemdidikan itu mahal, sebaiknya Anda mencoba pengabaian.” Dan bagi banyak orang, berpendidika tinggi atau tidak, bukan apa yang mereka ketahui yang membuat mereka mengeluarkan banyak uang, tetapi apa yang mereka tidak ketahuilah yang paling mahal. Mari kita ambil satu mata pelajaran sebagai contoh kekurangan pendidikan…dan mata pelajaran itu adalah perpajakan. Kebanyakan kita menyadari bahwa pajak adalah pengeluaran tunggal kita yang paling besar. Kita dikenai pajak ketika kita mendapatkan uang, membelanjakan uang, menabung, meninvestasikan uang, dan meninggal. Kini bandingkan perbedaan pembayaran pajak antara seorang pegawai dengan seorang pemilik perusahaan. Jumlah uang selama lebih dari empat puluh tahun itu sungguh membuat kita terkejut. Salah satu alasan mengapa banyak orang pergi bersekolah, mendapatkan nilai bagus, dan mendapatkan pekerjaan bagus tetapi tetap berjuang secara finansial, adalah semata-mata karena sebagian besar uang mereka mengalir ke kocek pemerintah—pemerintah yang sama yang menyediakan pendidikan bagi kita, atau gagal menyediakan pendidikan bagi kita. Dan pajak adalah salah satu contoh kecil di dunia pendidikan finansial.
Sekarang hitunglah biaya seseorang yang tidak bisa membaca laporan keuangan, apalagi memahami apa itu laporan keuangan. Atau yng terjadi pada seeorang yang tdak mengetahui perbedaan antara sebuah aset dengan liabilitas; antara utang lancar dengan utang macet; antara utang dengan ekuitas; perbedaan antara pendapatan dengan pendapatan pasif, pendapatan dari gaji; dengan pendapatan portofolio. Ketiadaan pendidikan finansial dasar inilah yang menghalangi intelegensi finansial dasar seeorang. Inilah yang menyebabkan banyak orang bekarja keras secara profesional, sering sekali dengan mendapatkan banyak sekali uang, tetapi gagal bergerak maju secara finansial. Mereka mungkin memeiliki pekerjaan yang memberikan raa aman, tetapi banyak yang tidak merasa aman secra finansial.
Ayah Kaya saya sering berkata, “Intelegensi finansial bukanlah seberapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi berapa banyak uang yang bisa Anda simpan, seberapa giat uang Anda bekerja untuk diri Anda, dan berapa generasi keturunan anda yang bisa mewarisi uang Anda itu.” Salah satu alasan utama mengapa anak-anak golongan miskin dan menengah memulai kehidupan dengan cacat finanial adalah karena orangtua mereka tidak mewariskan apapun kepada mereka secara finansial. Sungguh sulit untuk mencantumkan pekerjan Anda dan rencana pensiun perusahaan Anda kedlam surat surat wasiat. Saya memahami hal ini karena kedua orangtua aya hanya meninggalkan sedikit uang kepada anak-anak merekauntuk bisa bergerak maju dalam hidup, sedangkan ayah kaya saya memberi anak-anaknya jutaan dollar sbagai permulaan finansial. Ketika John Kennedy, Jr. meninggal, ia di duga mewariskan jutaan dollar kepada kedua anak adik perempuannya, Caroline.
Pendidikan Finansial Dasar
Ketika orang-orang bertanya pada saya, “Hal-hal finansial apa yang perlu saya ketahui?” Saya selalu menjawab, “Carilah jawabannya dari bankir Anda, apa yang penting baginya, dan Anda akan paham hal finansial apa yang penting,” dan itulah sebabnyasalah satu kesalahan terbaik yang pernah saya lakukan adalah mendapat nilai buruk di sekolah menengah. Seandainya saja saya tidak mendapat nilai buruk di sekolah menengah saat itu, barangkali saya tidak akan pernah menyadari bahwa bankir saya tidak menganggap penting nilai- nilai pelajaran. Bankir saya hanya meminta saya menunjukkan padanya laporan keuangan yang saya miliki dan seperti apa yang saya katakan, sebagian besar siswa menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah tanpa mengetahui apa itu laporan keuangan.
Sebagia besar orang semata-mata hanya melengkapi formulir laporan keuangan yang disediakan oleh pihak bank, dan bukannya memberikan laporan keuangan yang sudah dipersiapkan mereka sendiri sebelunnya. Dan itulah sebabnya banyak orang beranggapan bahwa meminja uang dari bank bearti mengemis untuk mendapatkan uang pinjaman tersebut, ketimbang menunjukkan pada pihak bank alasan pihak bank layak meminjamkan uang pada mereka. Itulah sebabnya, ketika seorang bankor menolak permohonan pinjaman Anda, hal itu seolah-olah seorang guru mengatakan kepada Anda, “Nilai-nilaimu buruk.” Daripada meraa marah pada bankir tersebut, inilah saat yang tepat untuk menanyakn padanya apa yang tidak Anda lakukan dengan benar dan Anda tanyakan pula apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki laporan keuangan Anda…yang merupakan buku rapor Anda yang sesungguhnya begitu Anda beranjak dewasa dan meninggalkan bangku sekolah menengah.
Apa yang Penting Dalam Laporan Keuangan Anda
Orang yang berbeda melihat hal yang berbeda dalam sebuah laporan keuangan. Sebuah laporan keuangan adalah layaknya membaca sebuah kisah hidup seseorang. Sebuah laporan keuangan juga menunjukkan pada pembacanya seberapa cerdas atau seberapa bodohnya seseorang secara finansial dengan uang yang dimilikinya.
Tiga Jenis Pendapatan
Ayah Kaya mengajarkan tentang pentingnya tiga jenis pendapatan. Ketiga jenis pendapatan itu, yaitu pendapatan dari gaji, pasif, dan portofolio.
Laporan keuangan di atas adalah milik seseorang yang mengelola ungnya seperti orang yang miskin atau dari glongan yang menengah. Alasannya adalah satu-satunya pendapatan yang diandalkan adalah pendapatan dari gaji, dan sampai saat ini gaji adalah pendapatan yang paling sukar untuk bisa menjadi kaya. Satu akasan yang membuatnya hapir mustahil adalah setiap kali orang mendapatka kenaikan gaji, demikian pula halnya pemerintah. Alasan lainnya adalah jika Anda berhenti bekerja, dalam banyak kasus pendapatan dari gaji Anda otomatis aka berhenti juga.
Laporan keuangan di atas adalah sebuah laporan keuangan seseorang yang memikili peluang baik untuk menjadi semakin dan semakin kaya. Karena orang tersebut sudah memiliki pendapatan pasif, yaitu pendpatan yang diperolehnya dari real estate, dan pendapatan ini adalah pendapatan dengan unsur pajak paling kecil. Selain itu, orang ini juga mempunyai pendapatan prtofolio yaitu pendapatan dari aset-aset surat berharga, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan investasi-investasi lainnya.
Keturunan keluarga Kennedy tidak pernah perlu bekerja. Mereka tidak pernah memerlukan gaji. Karena para trdahulu keluarga Kennedy memahami bahwa pendapatan pasif dan pendapatan portofolio adalah jenis pedapatan untuk golongan kaya. Anak-anak keturunan Kennedy memilih untuk bekerja tetapi jelas bahwa mereka tidak perlu melakukannya.
Salah satu alasan mengapa permainan Cashflow penting bagi setiap oran yang benar-benar serius untuk menjadi seorang jutawan adalah karena permainan ini mengajari orang bagaimana mengubah pendapatan dari gaji menjadi pendapatan pasif dan pendapatan portofolio—dua pendapatan golongan kaya. Sesungguhnya mustahil menjadi kaya hanya dengan mengandalkan pendapatan dari gaji…dan sayangnya, itulah yang sebagian besar orang coba lakukan.
Tetapi yang lebih penting permainan tersebut mengajari para pemainannya bagaimana sebuah laporan keuangan bekerja, dan ini adalah suat yang tidak bisa dipelajari hanya dengan membaca sebuah buku atau dengan melakukan permainan ini beberapa kali saja. Karena pengulangan adalah cara kita dalam belajar sesuatu maka melakukan permainan ini secara berulang-ulang bisa membantu para pemain enuasai kemampuan-kemampuan teknis yenyang sebuah laporan keuangan.
Apa Harga Tindakan
Menggunting Kartu-kartu Kredit Anda
Bagi saya, menggunting kartu-kartu kreditAnda banyk miripnya dengan seseorang yang ingin mengurangi berat badannya dengan melakukan diet kilat. Dengan setia Anda melakukan diet selama sebulan, hidup hanya dengan makan tiga batang wortel pada jam makan, dan untuk hidangan cuci mulut setelah maka malam Anda melahap empat ons yogurt. Setelh tiga pukuh hari Anda tidk bisa menahan rasa sakit itu. Suatu hari di sebuah mal seorang karyawan muda sebuah perusahaan biskit menawarkan Anda secuil sampel biskuit coklat itu. Akhirnya Anda mau bahkan Anda pesta biskuit coklat dan dengan segera saja berat badan Anda sudah bertabah lima kilo dibanding sebelum Anda memulai diet. Tindakan melakukan diet kilat dan singkat menyebabkan raksi pemanjaan diri yang berlebihan.
Si Cantik dan Si Buruk Rupa
Seorang teman saya dan istrinta adalah seorang model penampilan fisik cantik rupawan. Mereka berdua bertubuh ramping, semampai dn sehat. Diet bukanlah isu bagi mereka. Tetapi mengelola uang adalah urusan lain. Keduanya berusia menjelang akhir empatpuluhan dan menghasilkan banyak uang, tetapi mereka juga membelanjakan sedemikian banyak uang. Inilah orang-orang yang melunasi utang-utang kartu kredit lama mereka dengan kartu-kartu kedit baru. Ketika mereka memaksimalkan hak pinjaman uang untuk membeli rumah, mereka membeli rumah yang lebih besar. Dengan kata lain, mereka bekerja keras menghasilkan banyak uang, semata-mata untuk gali lubang tutup lubang. Mereka juga mempekerjakan seorang pembantu rumah tangga penuh serta seorang pengasuh untuk anak mereka. Mereka memiliki lebih benyak mobil, lebih banyak mainan, lebih banyak baju, dan lebih banyak liburab mewah dibandingkan orang-orang yang menghasilkan uang sepukuh kali lebih banyak daripada mereka. Mereka berdua secara fisik termasuk orang-orang yang elok rupawan, tetapi keburukan mereka adalah ketidakmampuan mereka mengendalikan keuangan mereka.
Orang Kaya Memiliki Lebih Banyak Utang daripada Orang Miskin
Bila ada orang yang mengataka, “Gunting saja kartu-kartu kredit Anda,” Menurut saya itu tidak memuat orang-orang bahagia. Salah satu alasan utama mengapa orang membelanjakan uang mereka adalah untuk membuat mereka bahagia. Tetapi menurut saya mengapa orang-orang menggunting kartu kredit pada akahirnya tidak memberi solusi adalah karena tindakan mengurangi apa yang telah manjadi kesenangan tidak membuat sebagian besar orang bahagia.bila diberi pilihan,orang cenderung memilih memiliki lebih banyak uang dan kebebasan untuk menikmati hidup. Menurut saya bukan uang yang tidak embuat Anda bahagia. Yang membuat orang cenderung merasa tidak bahagia adalah ketidakmampuan seseorang membayar tagihan-tagihan atau tiadanya uang untuk melakukan hal-hal yang disenanginya.
Utang Lancar Menjadi Utang Macet
Pelajaran penting lainnya adalah tentang utang lancar dan utang macet. Ayah kaya sering kali memperingatkan diri saya mengenai utang lancar dan utang macet. Ayah kaya mengungkapkan, “Setiap kali kamu berutang pada seseorang, kamu menjadi karyawan orang tersebut.” Utang lancar adalah utang yang dibayarkan seseorang kepada diri Anda dan utag macet adalah utang yang harus Anda bayar dengan keringat dan darah Anda sendiri. Itulah sebabnya Ayah Kaya sangat suka menyewakan real real estate yang dimilikinya dan ia menambahkan, “Bank memberimu pinjaman, tetapi orang yang menyewa rumahmu itulah yang membayarnya.”
Kebanyakan yang orang-orang lakukan adalah mengambil utang acet jangka pendek yang sangat mahal dan mengubahnya menjadi utang macet jangka panjang yang lebih murah. Perubahan utang tersebut mungkin membuat mereka lega sementara waktu tetapi perubahan itu tidak memecahkan persoalan. Mereka telah mengubah utang kartu kredit menjadi hipotek kedua, dan bagi Anda yang telah membaca buku saya yang lain, Anda rentu paham bahwa kata mortgage(hipotek) berasal dari bahasa perancis kuno yaitu mort, yang artinya kematian. Seperti teman-teman saya yang bekerja keras hanya untuk jatuh ke dalam utang lebih dalam, mereka terus gali lubang tutup lubang, dan tidak memetik pelajaran dari peristiwa itu.
Memanfaatkan Kekuatan Utang
Berdasarkan prinsip-prinsip finansial, tindakan menggunting kartu-kertu kredit adalah nasehat yan baik bagi sebagian besar orang. Tetapi yindaka yang semata-mata keluar dari utang itu tidak memberikan manfaat bagi siapa saja yang berniat menjadi kaya dan menikmti hidup. Jika seseorang ingin menjadi kaya, ia harus tau bagaiman masuk ke dalam lebih banyak utang, belajar bagaimana menghormati kekuatan utang, dan belajar bagaimana memanfaatkan kekuatan utang. Jadi kalau orang tidak ingin belajar cara menghargai dan memanfaatkan kekuatan utang, menggunting kartu-kartu kredit mereka dan hidup sederhana adalah nasehat yang luar biasa. Keputusan manapun masing-masing ada harganya.
Segala Hal yang Terbaik dalam Hidup itu Gratis
Ada pepatah yang mengatakan,”Segala hal yang terbaik dalam hidup itu gratis.” Dan saya setuju. Sebuah senyum sederhana dapat membuat banyk orang bahagia, dan seulas senyum tidak memerlukan biaya. Sebuah tepukan di bahu dengan sepatah kata, Selamat!” tidak butuh biaya untuk mengeluarkannya dan tindakan itu dapat mencerahkan kehidupan seseorang sepanjang hari itu. Tidak perlu biaya untuk mengagumi matahari terbit atau bulan purnama. Meskipun kita masing-masing memiliki akses gratis untuk mendapatkan kebahagiaan batin, tidak semua dari kita mampu menemukannya.
Pentingnya Standar Kehidupan
Ada tiga alasan mengapa penting bagi Anda menyadari kebahagiaan materi atau perubahan dalam standar kehidupan Anda. Alasan-alasan itu adalah :
1. Standar kehidupan Anda berubah
Ketika usia kita bertambah, standar kehidupan kita berubah karena kita mengalami perubahan. Ketika seseorang mendapati cita rasa mereka milai membaik tetapi kemampuan mereka untuk membeli cita rasa tidak berubah, orang itu mungkin mulai meminjam uang. Meningkatka utang macet mereka, supaya bisa membeli perubahan-perubahan itu. Penting bagi Anda untuk bisa meningkatkan pendapatan agar bisa membiayai perubahan itu.
2. Penting menghormati perubahan-perubahan batin dalam hal standar materi.
Kebahagiaan batin seseorang dapat terpengaruh bila standar-standar materi mereka berubah tetapi orang tersebut tidak bisa mensejajarkan diri mereka dengan finansial
3. Anda akan mengeluarkan uang lebih sedikit jika Anda membeli apa yang Anda idamkan.
Saya merasa sangat bahagia dengan mobil saya. Dan istri saya juga sangat bahagia dengan mobil yang dimilikinya. Kami berdua mungkin telah lebih banyak membelanjakan uang kami dengan terang-terangan memuaskan standar-standar materi kami, tetapi sebenarnya dalam jangka panjang kami mengeluarka lebih sedikit dalam segi waktu, uang dan kebahagiaan kami membeli apa yang kami inginkan.
Pelajaran-pelajaran yang Bisa Dipetik
Pelajaran # 1: Pentingnya Utang Lancar dan Utang Macet
Saya meminjam uang untuk kedua investasi real estate, dalam hal ini sebuah proyek penyimpanan mini di Texas, dan untuk membeli mobil Porsche. Kaeren manajemen yang baik arus kas dari penyiumpanan mini itu dengan pesat meningkat dan mobil itu lunas dalam waktu dua tahun lebih awal. Saat ini saya dan Kim memiliki real estate, arus kas, dan monil porsche. Kami melakukan proses serupa dengan mobil marcedes milik istri saya. Jadi kami bertambah kaya dan kami juga mengendarai mobil impian kami.teman-teman kami yang hidup berfoya-foya dan mengendarai mobil-mobil impian mereka, menjadi semakin miskin dan bukannya bertambah kaya karena pendapatan-pendapatan mereka adalah satu-satunya sumber pendapatan yang mereka miliki. Secara fisik mereka memang rupawan, tetapi saya mencurigai kecemasan-kecemasan yang menggerogoti diri mereka hidup-hidup dari dalam. Mereka membeli liabilitas-liabilitas menggunakan utang macet bukannya membeli aset menggunakan utang lancar.
Membeli aset-aset menggunakan utang lancar yang memberikan arus kas untuk membayarkan barang-barang yang Anda inginkan dalam kehidupan adalah apa yang disjarkan ayah kaya kepada saya. Arus kas dari aset-aset Anda mewakili uang Anda yang bekerja untuk Anda.
Intinya adalah bahwa sebagian besar orang tanpaknya tidak mengalami kemajuan secara finansial karena tagihan-tagihan yang mencekik leher. Hanya ketika mereka akhirnya memutuskan melakukan sesuatu terhadap gaya hidup finansial merekalah mereka mempunyai keinginan kuat dari dalam diri untuk menemukan cara-cara lain menghasilkan uang. Dan seperti yang di katakan oleh ayah kaya, jika Anda ingin keluar dari balap tikus, Anda sebaiknya belajar perbedaan jenis-jenis pendapatan. Yaitu pendapatan dari gaji, portofolio, dan pendapatan pasif. Entah itu investasi di bidang real estate,atau membuka bisnis, atau investasi-investasi lainnya. Semakin cepat Anda menemukan bahwa ada banyak cara yang jauh lebih baik dan lebih mudah untuk menghasilkan uang daripada mendapatkan sebuah pekerjaan, makin sejahteralah Anda dan keluarga Anda.
Pelajaran # 2 : Kekuatan Inspirasi
Saya memperhatikan bahwa orang-orang yang memberikan perlakuan buruk terhadap diri mereka sendiri sering kali adalah orang-orang yang bukan memberikan inspirasi. Saya punya teman dekat yang demikian pelit sampai-sampai ketika saya berada di rumah mereka saya merasa seperti berada dalam mobil bekas milik teman saya itu. Saya sangat mencintai teman-teman saya dan saya tidak memaksakan pandangan-pandangan finansial saya terhadap mereka. Tetapi mereka bekerja keras dengan hidup sederhana, sementara saya dan Kim bekerja keras untuk terus-menerus mengembangkan kemampuan kami, dan itu membuat perbedaan besar dalam cara kami menjalani hidup. Kita mempunyai pilihan masing-masing dalam menjalani hidup. Saya hanya berbagi dengan Anda bagaimana saya dan istri saya memanfaatkan kemewahan hidup untuk menginspirasi kami agar menjadi semakin kaya.
Pelajaran # 3 : Bankir Saya Senang Meminjami Saya Uang untuk Aset-aset dan Liabilitas-liabilitas
Pendapat saya dalam buku Rich Dad Poor Dad bahwa rumah Anda bukanlah sebuah aset telah banyak menimbulkan kontroversi. Saya sering kali mengatkan, “ketika bankir Anda mengatakan rumah Anda adalah sebuah aset, dai tidak berkata bohong kepada Anda. Dia Cuma tidak mengatakan aset milik siapa itu sebenarnya. Rumah Anda adalah aset-nya.” Saya juga mengatakan, “Saya tidak mengatakan, ‘Jangan menganggap sebuah liabilitas sebagai sebuah aset.”
Bankir Anda akan meminjamkan uang pada Anda tanpa memedulikan apakah Anda membeli sebuah aset atau liabilitas. Bankir Anda tidak mengatakan mana yang harus beli. Jika Anda berniat membeli sebuah rumah berkamar tidur tiga yang akan Anda sewakan dan menghasilkan uang bagi diri Anda dan laporan keuangan Anda juga menguntungkan, bankir akanmeminjami Anda uang. Karena apakah Anda maminjam uang itu untuk sebuah liabilitas atau aset, di mata sang bankir, salah satunya adalah sebuah aset. Jadi, orang-orang yang meminjam uang untuk pertama-pertama membeli aset biasanya berakhir dengan memiliki lebih banyak uang untuk membeli liabilitas. Sedangkan orang-orang yang hanya membeli liabilitas sering kali tidak memiliki uang sama sekaliuntuk membeli aset. Intinya adalah, karena bankir Anda tidak peduli dengan apa yang Anda beli, karena apapun yang Anda beli adalah aset dari pihak bank, maka sebaiknya Anda peduli dengan hal ini. Para bankir tidak akan menghasilkan uang kecuali Anda meminjam uang dari mereka. Jadi, semakin kaya Anda, semakin bahagia bankir Anda.
Berapa Banyak Utang yang Benar-benar Anda Miliki
Ada dua jenis utang. Utang terjamin dan utang tidak terjamin. Utang terjamin adalah utang yang memiliki jaminan. Contohnya hipotek rumah atau kredit mobil. Utang tidak terjamin adalah utang tanpa jaminan. Biasanya adalah tagihan-tagihan kartu kredit, pinjaman pribadi, dan tagihan-tagihan kesehatan.
Utang pertama yang harus diupayakan untuk dilepaskan adalah utang tidak terjamin. Dalam sistem yang di anut oleh ayah kaya, utang tidak terjamin adalah apa yang kita sebut utang macet, dan semakin cepat Anda melenyapkannya, semakin Anda mengontrol keungan Anda nantinya. Itu berarti Anda harus melunasi kartu kredit Anda secepat mungkin, bersama dengan utang lainnya yang Anda miliki.
Tidak diragukan lagi bahwa kartu kredit adalah kemudahan yang luar biasa. Dan benar-benar tidak ada alasan untuk mengguntingnya, selama Anda benar-benar memahami bagaimana kartu kredit tersebut bisa membawa Anda ke arah keprihatinan finansial yang nyata.
Ini metode yang tepat yang saya sarankan agar bisa mendapatkan kendali terhadap arus kas bulanan Anda:
Keluarkan semua kartu kredit dari dompet Anda. Ikutilah rumus “Kendalikan Arus Kas Anda,” Cek sebagian saldo yang belum dibayar untuk setiap kartu kredit. Ambilh kartu kredit dengan jumlah utang paling keci, lalu lunasi kartu-kertu itu dulu. Setelah itu teleponlah perusahaan penerbit kartu kredit tersebut dan batalkan kartu-kartu kredit itu.
Teruslah sedikit demi sedikit melunasi utang yang belun di bayar itu hingga lenyap. Mohon dimengerti ini adalah sebuah proses, yang, dalam banyak kasus, tidak bisa dicapai dalam waktu satu atau dua bulan saja. Tergantung pada uang tunai yang Anda miliki. Tapi lakukan saja—karena merupakan sebuah perasaan finansial yang mengagumkan ketika Anda tidak lagi menjadi budak tagihan-tagihan itu. Bahkan yang lebih baik lagi, Anda memiliki uang tunai ekstra untuk melunasi utang lainnya.
Begitu kartu kredit Anda meleleh, ambil uang ekstra anda dan mulailah melunasi cicilan hipotek rumah Anda.
Apa Harga Perubahan
Saya sering mendengar pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Tapi bagaimana kalau pasar runtuh?
2. Tapi bagaimana kalai saya malakukan kesalahan?
3. Tapi bagaimana kalau saya tidak bisa melunasi utang saya?
4. Bagaimana kalau saya tidak tertarik dengan real estate?
5. Bagaimana saya mampu membeli real estate kalau harga-harga di tempat saya tinggal membumbung tinggi?
6. Tapi bukankah semua utang itu beresiko?
7. Bukankah jauh lebih baik kalau kita terbebas dari utang?
Itu semua adalah pertanyaan yang sah-sah saja dan jangan dianggap remeh. Saya pernah mendengar seorang investor ternama berkata, “Perlakukan semua investasi sebagai investasi-investasi buruk.” Tetapi mungkin Anda juga memperhatikan apa yang tidak di katakan oleh seorang investor ternama itu, “kepentingan-kepentingan Anda adalah valid, jadi jangan melakukan apapun.” Namun demikian bagi jutaan orang ketakutan-ketakutan ini melumpuhkan mereka dan menyebabkan mereka mau melakukan apa-apa. Ketakutan teerhadap yang tidak diketahilah yang sering kali8 membuat orang tidak mau melakukan perubahan.
Kita Semua Memiliki Ketakutan-ketakutan dan
Kita Semua Memiliki Kelemahan-kelemahan
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, saya tidak diberikarunia secara akademis. Saya bukanlah seseorang yang oleh sistem sekolah disebut sebagai seorang siswa yang cerdas. Secara emosional saya juga tidak memiliki bakat, semata-nata karena saya adalah orang yang mudah marah, tidak sabarab dan kurang perhatian pada detail. Tetapi saat ini saya bisa mengatakan bahwa saya telah menemukan kebahagiaan personal dan kebebasan finansial karena saya selalu di ingatkan akan kekuatan semangat manusia.
Saya didukung oleh mereka yangbeada di sekitar saya yang menyemangati saya untuk maju terus. Ada sepenggal puisi yang yang sering saya ucapkan bila berada dalan kebimbangan dan kegelapan. Saya baru-baru ini menyadari bahwa pengarangnya bernama Ella Wheeler wilcox, yang hidup pada akhir abad kemarin. Inilah baris-baris puisi itu:
Engkau akan menjadi seperti apa dirimu
Biarkan kegagalan menemukan
kepuasannya yang palsu
Dalam lingkungan kata yang miskin itu
Tetapi sang semangat mengejaknya dan akhirnya bebas.
Dia menguasai sang waktu, dia menakhlukkan ruang
Dia menakuti peluang penipu pembual itu,
Dan menawari peluang sang tiran,
Tak bermahkota, danmemenuhitempat si pembantu
Semangat manusia…kekuatan tak terlihat itu.
Anak jiwa yang tak pernah mati,
Mampu meretas jalan mencapai tujuan apapun
Meski dinding granit menghadang jalan
Jangan ragu terus maju,
Tapi tunggu layaknya seorang yang paham
Ketika semangat bangkit dan memerintahkan,
Sang dewa-dewi siap mematuhinya.
Karena semangatlah saya mampu belajar dan memahami secara mental, belajar memanfaatkan emosi-emosi secara benar, dan mengambil tindakan fisik—meskipun dipenuhi dengan keranguan—untuk jatuh dan bangun berdiri kembali.
Judul : Mengubah “Utang Macet” Menjadi “Utang Lancar”
Pengarang : Robert T. Kiyosaki bersama Sgaron L. Lechter, C. P. A.