“ Kompetisi itu indah. Biarkan kompetitor tetap hidup, tidak apa kompetitor terus maju, asalkan kita jauh lebih maju.
Suasana kompetisi pada masyarakat sekarang ini sering dianggap sebagai peperanagan. Yang berarti kompetisi harus saling mengalahkan, bahkan tidak jarang saling membunuh. Padahal susana yang seperti itu jelas – jelas bukan kompetisi yang sehat. Kompetisi sehat yang dimaksud adalah kompetisi yang tidak saling menjatuhkan dan tidak saling mematikan bahkan antara bisnis yang satu dengan yang lainnya saling mendukung.
Kita dapat melihat contoh dalam kehidupan kita sehari –hari. Para pedagang makanan di pinggir jalan yang saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Meskipun suasananya saling berkompetisi, tetapi mereka tetap menciptakan suasana yang nyaman terhadap konsumen. Mereka mengatur kerja sama bisnis atau komisi penjualan sehingga tidak perlu berpromosi berlebihan untuk menarik pelanggan yang lebih banyak lagi ke tempat mereka. Tetapi mereka bisa saling melengkapi menu makanan. Konsumen pun merasa nyaman untuk menikmati hidangan di sana karena antar pedagang tidak terjadi perebutan konsumen.
Inilah sebenarnya jenis kompetisi yang diperlukan. Bukannya kompetisi yang tidak sehat, yang saling menjatuhkan. Jika kompetisi ini yang kita terapkan, konsumen tidak akan merasa nyaman, bahkan konsumen yang sudah ada akan lari menuju kompetitor Anda yang dirasa lebih nyaman. Kompetisi terjadi jika terdapat pasar, konsumen, dan kompetitor. Kita harus menciptakan produk yang lebih kompeten yang sedang digemari pasar. Hal ini yang disebut dengan memahami selera pasar. Dalam memasarkan produk, kita juga harus bisa memahami bagaimana cara agar konsumen tertarik dengan promosi kita agar produk yang kita tawarkan dilirik oleh masyarakat sebagai konsumen.
Selain itu, kita juga harus harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan ( pendekatan ekosistem) kita. Kita tidak boleh seperti katak di dalam tempurung. Bisnis yang sehat adalah bisnis yang memperhatikan perubahan lingkungan di sekelilingnya. Dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan, kita bisa segera tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ada di lingkungan. Sehingga kita bisa dapat dengan segera mengambil tindakan dengan tepat. Misalnya, saat terjadi pertumbuhan pasar, kita bisa melakukan produksi besar-besaran. Karena itu akan memberikan keuntungan bagi kita. Dan sebaliknya jika permintaan pasar sedang berkurang, produsen bisa mengurangi produksinya. Bahkan bila keaadaan sudah tidak dapat ditolerir, pengelola perusahaan dapat melakukan penekanan biaya, pengurangan pekerja, serta penghapusan aset. Semkin cepat kita mengambil tindakan yang tepat, semakin sedikit pula resiko yang kita dapatkan.
EKOSISTEM KOMPETISI
Perusahaan yang bersaing dengan pendekatan ekosistem harus memiliki paradigma baru, yang memandang bisnis sebagai bagian dari lingkungan dan ekosistem ekonomi yang lebih luas. Pemimpin seperti ini akan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Dan ia juga akan cepat mengambil keputusan yang tidak merugikan perusahaan. Ia akan menemukan pusat-pusat inovasi potensial, yang memperkuat posisinya dalam bersaing dan ia juga harus mampu mempersatukan elemen-elemen bisnis. Perusahaan yang menggunakan pendekatan ekosistem akan bergabung dan saling bekerja samadalam suasana yang tetap bersaing memuaskan para konsumennya dalam menciptakan produk yang baru dan inovatif.
Pada saat yang bersamaan, pemimpin juga harus dapat melihat strategi pasar dengan cara mendayagunakan semua potensi yang ada guna menciptakan hubungan ekonomi yang fleksibel. Dalam berbisnis, kita juga harus memiliki mimpi-mimpi positif yang memberikan energi positif bagi kita dalam melakukan aktivitas perbisnisan kita. Perjuangan perusahaan adalah perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemilik perusahaannya, bersinergi dengan para pemasok, serta menjalin hubungan yang baik dengan seluruh pihak yang terkait dengan perusahaan.
Semakin banyak pemimpin yang memahami kompetisi dengan pendekatan ekosistem, perubahan bisnis akan meningkat semakin tajam. Mereka akan menjalin hubungan kerja sama, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dan untuk menjalin jaringan serta membentuk tim yang kuat.
KOMPETISI KONSEPTUAL
Kompetitor adalah semua pihak-pihak baik perusahaan maupun produk-produk yang bersaing maupun berpotensi bersaing, secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya antara pusat perbelanjaan Carrefour dengan Hero, Makro, Giant. Selain itu, Carrefour juga memiliki kompetisi tidak langsung dengan Matahari. Selain itu, Carrefour juga memiliki persaingan dengan Bimoli, Philips. Hal itu dikarenakan Carrefour juga menjual produk buatannya sendiri sehingga mau tidak mau harus bersaing dengan pemasok produk lainnya.
Kompetisi juga berarti berebut waktu dan perhatian terhadap konsumen. Menarik perhatian dan mayakinkan berbagai pihak dalam mencapai keputusan. Sehingga konsumen bisa melihat apa yang benar-benar mereka inginkan. Kompetisi merupakan tantangan bukan ancaman. Artinya, kita harus terus mengundang persaingan sehat. Jangan matikan kompetisi itu. Biarkan kompetitor tetap hidup, malah kalau bisa kita majukan, asalkan kita jauh lebih maju.
“Pasar merupakan area kompetisi yang diperebutkan oleh para peserta kompetisi. Setiap peserta kompetisi membatasi pasar yang mampu dilayani.”
Pasar merupakan pertemuan antara penjual dan pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan atau transaksi. Makna pasar bagi perusahaan yang satu dengan yang lain akan berbeda, meskipun jenis usahannya sama-sama menjual ayam goreng. Makna pasar bagi pengusaha KFC akan berbeda dengan pasar bagi penjual Ayam Goreng Bu Sri.
Secara fisik, pasar tradisional adalah pasar yang dipenuhi beraneka produk yang diperjualbelikan produsen kepada konsumen. Produsen memperoleh keuntungan, sedangkan konsumen dapat memenuhi kebutuhannya. Ada juga pasar yang tersentralisasi., seperti pasar saham. Pasar yang desentralisasi, seperti pasar tenaga kerja. Ada pula pasar yang hanya ada di dunia maya, seperti halnya e-commerce yang melakukan komunikasi melalui internet. Pasar juga dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme interaksi antara penjual dan pembeli. Setiap produk pasti memiliki harga jual. Harga ini digunakan sebagai batasan tukar-menukar antara penjual dan pembeli.
Oleh karena itu, harga merupakan sinyal bagi produsen dan konsumen. Hal ini akan menerapkan hukum demand dan supply. Bila konsumen menginginkan produk tertentu dalam jumlah yang banyak, maka harga yang akan ditetapkan oleh konsumen akan meninggi. Selain itu, jika produk yang ada di pasaran sangat minim, maka harga juga akan naik. Harga dapat mewakili keputusan produsen dan konsumen dalam sebuah pasar. Kenaikan harga akan menurunkan tingkat pembelian konsumen, namun meningkatkan keinginan produsen untuk meningkatkan produksi. Dan sebaliknya. Penurunan harga akan meningkatkan pembelian konsumen dan menurunkan keinginan produsen dalam memproduksi produk.
Pasar bersifat dinamik. Ada masa di mana terjadi lonjakan permintaan sehingga harga naik dan ekspansi pasokan sehingga harga turun. Kondisi ini ada pada semua jenis pasar. Keseimbangan pasar menunjukkan adanya kesimbangan antara penjul dan pembeli. Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk dari titik pertemuan antara permintaan dan penawaran. Hal ini berarti jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang ingin dibeli. Tidak akan ada kelebihan atau kekurangan penawaran. Dalam hal ini, iklan dam merek akan berperan menggeser kurva permintaan ke kanan atas, sehingga akan meningkatkan jumlah permintaan dan harga pada titik permintaan.
Batasan pasar adalah keseluruhan konsumen yang mampu akan dilayani. Ada faktor-faktor yang menyebabkan batasan pasar, yaitu:
1. Perusahaan harus tahu benar siapa saja kompetitor mereka
2. Perusahaan harus mengetahui batasan-batasan dan cakupan produkdan batasan geografis produknya.
3. Adanya merger atau akuisisi.
Perusahaan perlu mengetahui batasan pasarnya. Agar ia dapat memberikan prioritas utama pada target marketnya. Penetapan pasar sasaran dilakukan melalui proses segmentasi pasar dengan membuat pengelompokkan konsumen ke dalam segmen pasar meskipun tidak ada ditemui konsumen yang sama seleranya. Karena setiap konsumen adalah unik. Sehingga perusahaan harus dapat mengetahui selera konsumen yang “unik” tersebut. Segmentasi pasar dilakukan dalam rangka mendapatkan potret konsumen yang ada di dalam batasan pasar. Dengan demikian, produsen akan mengetahui karakteristik konsumen yang akan dilayani.
“ Berkompetisi tidak hanya menjual lebih banyak. Berkompetisi merupakan sarana menuju keberhasilan bisnis berkelanjutan.”
Terkadang tanpa disadari, kompetisi memberikan banyak keuntuntungan berbagai pihak. Tetapi bukan hanya itu saja keuntungan dari kompetisi, melainkan ada delapan tujuan berkompetisi, yaitu:
1. Sales
Menjual dan menjual lebih banyak adalah tujuan utama dari pebisnis. Tentu saja dengan penjualan yang banyak akan menghasilkan omzet yang banyak juga. Peningkatan omzet penjualan dilakukan dengan kegiatan pull atau pun push. Pull adalah kegiatan mengiming-imingi konsumen untuk menarik minat konsumen dalam membeli produk yang dijual. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat iklan atau pun brand. Hanya saja, iklan ataupun brand yang di buat terlalu tinggi, tidak sesuai dengan kenyataan sehingga konsumen merasa ditipu dan dirugikan. Push adalah kegiatan penjualan melalui infrastruktur penjualan dan distribusi. Produk dilemparkan ke jaringan untuk disampaikan kepada konsumen. Hal ini bertujuan untuk mempercepat penjualan produk sampai ke tangan konsumen dan mengusahakan penjulan produk sebanyak-banyaknya.
2. Market share
Market share menggambarkan penguasaan perusahaan atas arena persaingan. Semakin tinggi market share berarti semakin tinggi dominasi perusahaan atas dominasi lingkungan persaingan. Tingkat keberhasilan market share bergantun pada sudut pandang perusahaan yang bersangkutan. Market share perusahaan baru tentu saja berbeda dengan perusahaan yang telah lama berkecimpung. Dalam prinsip kompetisi, dengan pendekatan ekosistem, prinsip pencapaian angka market share sejalan dengan penguasaan saham di perusahaan publik. Semangat berkompetisi untuk merebut prestasi market share memang sangat bagus, tetapi perjuangan yang kita lakukan adalah perjuangan atau kompetisi secara sehat. Karena market share merupakan salah satu dari tujuan kompetisi.
3. Customer Awareness
Customer awareness dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen melalui iklan, kegiatan komunikasi, juga promosi. Alat ukur yang digunakan adalah dimensi kualitas dan kuantitas agar tingkat pengenalan produk kepada konsumen tinggi. Memang untuk membangun awarness dibutuhkan biaya yang mahal. Jika kita mendapat anka awarness tinggi, produk kita pasti di kenal masyarakat. Tetapi, awarness yang tinggi belum tentu mendapat angka penjualan yang tinggi, apalagi kalau angka awareness rendah.
4. Customer image
Image yang positif adalah image yang sesuai ekspektasi perusahaan atau pengelola brand, yang biasa disebut dengan positoning. Customer image harus dibentuk secara proaktif oleh pemasar. Pembentukan imge ini dilakukan melalui komunikasi terpadu secara sistematis. Tetapi dalam prakteknya terbentuknya persepsi tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal ini terjadi mungkin karena kesalahan komunikasi maupun kesalahan perumusan positioning. Terkadang kita menggangap bahwa hal yang murah memiliki image yang kurang baik.
5. Customer satisfaction
Kepuasan terhadap konsumen adalah obsesi baik yang harus diberi semangat. Hanya perusahaan yang sanggup mengetahui selera konsumen yang mampu bertahan. Dalam menjalankan proses pemasaran, kita juga harus mementingkan tingkat kepuasan konsumen. Kerena semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen terhadap produk kita, angka penjualan kita juga akan semakin meningkat.
6. Customer loyalty
Customer loyalty merupakan umpan balik dari customer satisfaction. Artinya, kepuasan konsumen harus bisa memberi kontrbusi pada peningkatan loyalitas konsumen. Mempunyai konsumen yang loyal akan membuat fluktuasi omzet relatif stabil. karena konsumen yang loyal tidak terlalu sensitif terhadap harga.
7. Stakeholder Value
Stkeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan bagi perusahaan terdiri atas pemegang saham, karyawan, konsumen, pemasok, anggota jaringan distribusi, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Kinerja kompetisi diukur dari keberhasilannya memberi value kepada stakeholder.
Semua kegiatan perusahaan dalam berkompetisi harus senantiasa memperhatikan implikasi pada value yang bisa diberikan kepada konsumen, pemegang saham, dan stakeholder lainnya.
8. Growth
Perusahaan harus senantiasa dapat berkembang. Karena hanya dengan perkembangan suatu persahaan dapat langgeng. Perkembangan perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan para karyawan beserta para pemilik dan seluruh pihak yang terkait dengan perusahaan itu. Kompetisi yang ada sangat mendukung terciptanya perusahaan yang berkembang. Karena dengan adanya kompetisi para kompetitor dapat memperbaiki diri dan berusaha lebih baik lagi.
sumber : Jangan Sekedar Menang Bersaing
Pengarang : Handito Hadi Joewono, CPM ( Asia Pasifik )